JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menyebut tahun politik kali ini akan ada banyak klaim sepihak yang dilakukan oleh para kontestan.
Begitu juga bentuk hasutan dan provokasi yang mungkin saja bisa terjadi.
"Tahun politik ini akan banyak sekali terjadi klaim sepihak, banyak sekali akan terjadi hasutan dan provokasi," kata Yenny saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (5/9/2023).
Sebab itu, Yenny berharap agar semua pihak terutama warga negara Indonesia yang menjadi pemilih harus bersikap lebih kritis.
Baca juga: Blak-blakan Yenny Wahid Tutup Pintu Dukungan untuk Anies-Cak Imin
Dia berpesan agar masyarakat bisa melihat semua sosok yang ada dan tidak melihat klaim-klaim yang dilontarkan para kandidat.
"Jangan lihat klaimnya saja, lihat sepak terjangnya," tutur Yenny.
Adapun terkait isu klaim, Yenny juga menyinggung soal klaim kubu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut sudah mendapat restu dari para Kiai Nahdlatul Ulama untuk maju menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan.
"Dalam politik itu klaim mengklaim itu sudah biasa terjadi. Pada akhirnya nanti dalam perolehan suara akan dibuktikan," imbuh Yenny.
Baca juga: Cak Imin: Jangan Dibalik-balik Saya Mengkudeta Gus Dur, Saya yang Dikudeta, tapi Saya Terima
"Sampai hari ini survei menunjukkan bahwa perolehan suara PKB tak sebanding dengan perolehan suara Cak imin. Dari situ saja kita berpegang pada data, kita hal yang sifatnya faktual saja. Jangan mengklaim, kalau klaim semua orang bisa mengklaim," kata dia.
Selain itu, Yenny sebagai perwakilan keluarga Gus Dur mengharapkan apapun yang terjadi dalam perhelatan politik 2024 nanti, setelah hasilnya keluar semua bisa kembali bersatu.
"Mau pemilu, mau pilpres, semua setelah selesai kita bertanding, kita bisa bersanding kembali. Kita bisa kembali merajut kerukunan antar warga bangsa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.