Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Arsjad Rasjid: ASEAN Harus Sadari Potensi dan Kekuatan sebagai Surga Investasi Global

Kompas.com - 04/09/2023, 18:22 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, ASEAN telah mencapai pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Perkumpulan ekonomi dan politik Asia Tenggara itu menerima investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) yang meningkat pesat. 

Dia menyebutkan, ASEAN memiliki potensi investasi yang sangat menjanjikan di berbagai sektor, yakni pertanian, ekonomi digital, kesehatan, kendaraan listrik, pasar karbon, dan sistem pembayaran regional.

“Selain potensi investasi, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar, untuk memenuhi permintaan energi global,” katanya saat membuka ASEAN Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta yang digelar pada Sabtu (2/9/2023) hingga Minggu (3/9/2023).

Oleh karenanya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menekankan pentingnya kerja sama negara-negara ASEAN untuk menciptakan kemakmuran bersama.

Baca juga: ASEAN-BAC Soroti Kesetaraan Gender dan Kepemimpinan Muda lewat 2 Forum Diskusi

“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari kekuatan dan potensi investasi yang dimiliki untuk semakin memantapkan posisi ASEAN sebagai surga investasi global,” tegasnya dalam siaran persnya, Senin (4/9/2023).  

Pada kesempatan itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, ASEAN menjadi harapan di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja akibat ketegangan geopolitik dan perubahan iklim.

Menurut data dari International Monetary Fund (IMF), ASEAN menjadi cakrawala bagi pemulihan ekonomi global dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8 persen. 

Nilai pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang mencapai 2,6 persen.

Sementara itu, Co-Founder & General Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan memaparkan pentingnya investasi dalam teknologi dan startup untuk pertumbuhan ekonomi ASEAN. 

Baca juga: ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi ASEAN Sebagai Surga Investasi Global

“Kita harus mendiskusikan isu-isu, seperti perubahan iklim, akses pendidikan, layanan kesehatan yang terjangkau, dan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya dalam sesi pembukaan ASEAN Investment Forum Day 2.

Dia juga menegaskan bahwa ASEAN memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing, khususnya dalam sektor-sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Chandra menyebutkan, ASEAN adalah kawasan dengan investasi asing langsung FDI terbesar secara global. 

"Ke depan, FDI ASEAN dapat ditingkatkan, terutama pada sektor-sektor yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan," sebutnya.

Adapun ASEAN Investment Forum 2023 adalah platform yang dirancang untuk menampilkan proyek investasi andalan negara-negara ASEAN kepada investor internasional dan regional. 

Forum tersebut berhasil menjadi perhatian bisnis global dengan mengumpulkan para pemimpin bisnis, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan dari seluruh kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Kadin dan ASEAN-BAC Gelar ASEAN Weekend Market, Kumpulkan UMKM dari Indonesia hingga Kamboja

Mereka hadir untuk membahas potensi investasi dan perdagangan di kawasan ASEAN yang terus berkembang.

Tema utama ASEAN Investment Forum 2023 berpusat pada ketahanan pangan dan energi, inklusi, kemajuan digital dan keuangan, membangun lingkungan yang berkelanjutan, serta pembinaan kerja sama regional yang lebih dalam dan berdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com