Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murka soal Duet Anies-Cak Imin, Demokrat Bakal Keluar dari Koalisi?

Kompas.com - 01/09/2023, 11:19 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) kini menjadi sorotan, setelah menyatakan merasa dikhianati oleh manuver bakal Capres Anies Baswedan dan Partai Nasdem yang menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bakal Cawapres.

Saat ini mitra koalisi dan pesaing menanti sikap Partai Demokrat terkait manuver itu.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Majelis Tinggi akan menggelar rapat buat menentukan langkah yang akan diambil soal manuver Nasdem dan isu pasangan Anies-Cak Imin.

Dia tidak memaparkan secara gamblang apakah Partai Demokrat akan tetap berada di KPP atau memilih hengkang dan mencari mitra koalisi baru.

"Itu kita tidak memikirkan itu dulu saat ini, karena kami meredam dulu kader-kader kami di daerah yang marah luar biasa karena sikap yang tdk beretika dan tidak pantas," kata Herzaky dalam program Kompas Malam di Kompas TV, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Muncul Wacana Anies-Cak Imin, Demokrat DIY: Kalau Memang Pingin Muhaimin dari Awal Saja, Jangan Banyak Cing Cong

Menurut Herzaky, buat menentukan arah koalisi di masa mendatang bukan persoalan mudah. Sebab, kerja sama yang terjadi antara Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 sudah berjalan cukup lama.

"Kira-kira ke mana berlabuh itu kami kira bukan langkah yang mudah. Kami sudah berjuang selama 1 tahun ini dengan temen-temen Koalisi Perubahan," ujar Herzaky.

Herzaky mengatakan, sampai saat ini Demokrat tidak pernah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan. Malah menurut dia Demokrat yang dikhianati oleh Partai Nasdem dan Anies yang diam-diam membentuk koalisi dengan PKB.

"Salah kalau kami keluar dari koalisi. Ini kami dikhianati, bukan kami keluar koalisi. Mereka yang berkoalisi sendiri," ucap Herzaky.

Baca juga: Murka Demokrat kepada Anies, 7 Hari yang Menggagalkan AHY Jadi Cawapres

Herzaky mengatakan, setelah mendengar dan mengkonfirmasi langsung kepada Anies mengenai informasi dia dipasangkan dengan Muhaimin, maka mereka langsung menerbitkan keterangan pers tentang pernyataan sikap.

Menurut dia, manuver politik itu juga membuat kader Demokrat di berbagai daerah murka.

"Alhamdulillah kami ditunjukkan oleh Allah S.W.T., sebelum pendaftaran. Sehingga kami tahu siapa kawan, siapa sebenarnya lawan. Siapa yg pantas kami hormati, siapa yang pantas kita jadikan pemimpin," ujar Herzaky.

"Secara de facto, kader-kader kami di seluruh Indonesia sudah menyampaikan, kita sudah dikhianati, buat apa kita besama para pengkhianat yang tidak tahu diri dan tidak beretika. Lebih baik kita berjuang bersama rakyat," sambung Herzaky.

Baca juga: Demokrat NTB Cabut Ribuan Atribut Dukungan untuk Anies Baswedan


Menurut dia, sebelumnya Anies sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.

Bahkan menurut Herzaky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com