Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Bakal Ikut Wapres Berkantor di Papua 3 September

Kompas.com - 23/08/2023, 23:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy akan mulai berkantor di Papua pada 3 September, mengikuti langkah Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Adapun rencana itu dilakukan untuk mempercepat upaya pembangunan dan menyelesaikan persoalan di Papua.

Hal ini diungkap oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK), Andie Megantara dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

"Kalau apakah Pak Menko akan ikut berkantor (di Papua), ikut. Kalau enggak (salah) tanggal 3-an September," kata Andie, Rabu.

Baca juga: KKB Diduga Tembak Warga dan Bakar Bangunan di Puncak Papua Tengah

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Daeli mengatakan, Muhadjir sudah dua kali melakukan kunjungan ke Papua.

Pertama, ia pernah ke Kabupaten Dogiyai untuk melihat konflik sosial yang berkembang di sana. Sementara yang kedua adalah ke Kabupaten Puncak ketika bencana kelaparan menyerang warga sekitar.

"Dua ini sebenarnya terkait dengan apa yang menjadi topik kita, kemiskinan dan stunting. Dua-duanya tingga; di sana, dan menjadi sasaran untuk ditangani secara serius," beber Sorni.

Baca juga: Wapres Disebut Akan Berkantor di Tanah Papua pada Awal September

Lebih lanjut Sorni menyebut, kelaparan di Kabupaten Puncak diakibatkan oleh cuaca dingin ekstrem yang menyebabkan gagal panen. Cuaca dingin ekstrem itu terjadi sejak akhir bulan Mei hingga Agustus 2023.

Akibatnya, pertanian tidak tumbuh dan hasil tanam menjadi busuk. Untuk mengatasinya, pemerintah segera mengirim bantuan ke tiga distrik terdampak.

Sebagai salah satu rencana jangka pendek, pemerintah akan membuat lumbung pangan di area setempat. Dengan demikian ketika cuaca dingin ekstrem terjadi, warga mudah menjangkau bantuan.

Rencananya lumbung-lumbung sosial itu akan diisi oleh umbi-umbian, meliputi talas, kentang, jagung, dan jenis lainnya yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat.

"Akan dibangun lumbung pangan, tapi menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Persoalannya kemudian adalah faktor keamanan. Oleh sebab itu, maka ke depan dalam jangka pendek, tentara atau TNI diberikan satu wewenang untuk membuat komando statis di sana," kata Sorni.

Sebelumnya diberitakan, melansir Kompas.id, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, wapres akan berkantor bersama sejumlah menteri.

Mereka adalah Menkopolhumkam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PU PR Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Panglima TNI Yudo Margono.

"Bahwa memang Wapres berencana berkunjung kembali ke Papua pada tanggal 4 September dan rencananya akan berkantor di sana dengan sejumlah menteri," kata Masduki di Jakarta.

Menurut data Kompas, Wapres Amin sudah dua kali berkunjung ke tanah Papua.

Wapres mengunjungi empat provinsi, yakni Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat pada 28 November sampai 3 Desember 2022.

Kemudian pada 11-17 Juli 2023, Wapres mengunjungi tiga provinsi, yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, dan Papua Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com