JAKARTA, MOMPAS.com - Nama Winda Utami menjadi perbincangan warganet usai tampil enerjik ketika menjadi juru bahasa isyarat dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Warganet memuji penampilan Winda yang ekspresif saat membahasakan narasi upacara, penjelasan soal kirab budaya, hingga lagu-lagu yang ditampilkan para pengisi acara ke dalam bahasa isyarat.
Winda bahkan ikut bergoyang pelan ketika beberapa lagu dinyanyikan oleh para artis.
Baca juga: 4 Pakaian Adat NTT Terpilih Jadi Busana Terbaik Saat Upacara Bendera di Istana Negara
Dirinya pun menceritakan seperti apa pengalaman saat bertugas pada Kamis kemarin.
Menurut Winda, menjadi juru bahasa isyarat pada acara istana kali ini merupakan yang kedua kalinya dia lakukan.
Tahun lalu, dia juga bertugas sebagai juru bahasa isyarat untuk upacara HUT ke-77 RI.
Saat itu, penampilannya yang ekspresif juga sempat menarik perhatian warganet. Namanya pun jadi perbincangan pada tahun lalu.
Pengalaman itu sempat membuatnya takut. Dia khawatir nantinya warganet akan kembali mengenali penampilannya.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Hadir di Upacara HUT Ke-78 RI di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo
"Dari pengalaman tahun lalu tiba-tiba viral, terus ramai itu saya jadi ada ketakutan 'waduh jangan-jangan ntar orang notice lagi'," ujar Winda ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (18/7/2023).
Sehingga dia pun sempat berpikir untuk menahan diri supaya tidak terlalu ekspresif dalam menjalankan tugasnya kali ini.
"Sehingga sudah. Ah tahan (tahan ekspresi), tahan gitu," lanjut Winda seraya tertawa.
"Sebenarnya kalau untuk (mengisyaratkan) lagu, itu yang kemarin itu saya sudah berusaha untuk menahan diri agar supaya jangan sampai terlalu 'wah' gitu," jelasnya.
Baca juga: Alasan di Balik Keisengan Menteri Basuki Singkap Jas Erick Thohir Saat Upacara HUT Ke-78 RI
Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini mengakui bahwa dirinya mungkin termasuk orang yang ekspresif saat berbicara atau menyampaikan sesuatu.
Sehingga kebiasaan tersebut terbawa ketika sedang menjadi juru bahasa isyarat.
Namun, Winda menjelaskan bahwa secara garis besar, dalam berbahasa isyarat ada tiga poin yang perlu ditekankan, yakni isyarat itu sendiri, ekspresi dan verbal.