Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Ganjar dan PDI-P Ingin Manfaatkan Dilema Yenny Wahid untuk Pertebal Dukungan Nahdliyin

Kompas.com - 14/08/2023, 15:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat bahwa putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid tengah dalam kondisi dilema soal kesiapannya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya, hal ini lantas ingin dimanfaatkan oleh bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo maupun partai pengusungnya, PDI-P.

Terbukti, Ganjar bersilaturahmi ke rumah keluarga Gus Dur dan bertemu Yenny Wahid pada Minggu (13/8/2023) malam.

"Kondisi ini ingin dimanfaatkan betul oleh PDI-P dan Ganjar Pranowo, untuk mempertebal basis dukungan Nahdliyin yang terkonsentrasi di Jawa," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Pengamat Sebut Yenny Wahid Lebih Cocok Berpasangan dengan Ganjar ketimbang Anies

Kemudian, Umam membeberkan sejumlah dilema yang sepertinya tengah dihadapi Yenny Wahid.

Ia mengatakan, Yenny Wahid memiliki kedekatan komunikasi personal dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Diketahui, nama Yenny Wahid sempat disebut Partai Nasdem sebagai kandidat yang tepat untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024. Sementara ada nama AHY yang juga menjadi kandidat bakal cawapres.

"Namun, di sisi lain dia merasa kurang nyaman dengan Anies akibat catatan sejarah Pilkada DKI 2017," ujar Umam.

Hal ini lantas membuat Yenny kemungkinan berpikir ulang untuk menjadi bakal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendampingi Anies.

Baca juga: Yenny Wahid Jabarkan Kedekatan dengan 3 Bakal Capres, Ungkap Lebih Khusus dengan Prabowo

Kemudian, Umam mengatakan, Yenny Wahid merasa tak ada kendala berarti untuk mendampingi Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), .

"Namun, Mbak Yenny dihadapkan pada realitas konflik lama dengan Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) terkait kepemimpinan PKB," kata Umam.

Lebih lanjut, Umam berpendapat jika dilema Yenny Wahid tersebut berhasil dimanfaatkan Ganjar dan PDI-P, maka akan berbuah positif untuk pemenangan di Pemilu 2024.

"Jika Ganjar mampu menggalang Mbak Yenny untuk masuk dalam barisan pendukungnya, maka jaringan Gus Durian atau pengikut Gus Dur bisa dikonsolidasikan secara optimal," ujar Umam.

Baca juga: Yenny Wahid Jelaskan soal Pernyataan Anies dan Prabowo Belum Pasti Bisa Nyapres

Diberitakan sebelumnya, Ganjar bersilaturahmi ke kediaman keluarga Gus Dur di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan pada Minggu malam.

Ganjar bertemu dengan Yenny Wahid dan juga istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Pertemuan berlangsung lebih kurang 1 jam 30 menit, termasuk makan malam.

Kepada awak media, Ganjar dan Yenny mengaku tidak ada pembicaraan politik praktis dalam pertemuan singkat tersebut.

Yenny Wahid mengatakan, ia berencana bicara dengan Ganjar terkait politik praktis di kemudian hari.

"Kalau politik praktis, nanti saya sama Mas Ganjar saja akan mojok sendiri, ada saatnya nanti," kata Yenny Wahid.

Baca juga: Yenny Wahid: Kalau Bahas Politik Praktis, Nanti Saya sama Mas Ganjar Mojok Sendiri, Ada Saatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com