JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan soal karakter presiden mendatang yang diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya saat bertemu dengan para pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (10/8/2023).
Menurut Pemimpin Redaksi IDNTimes Uni Lubis, Jokowi mula-mula menjelaskan soal kemajuan yang sudah dicapai oleh pemerintahan saat ini. Antara lain, hilirisasi sumber daya mineral.
Kepala Negara juga menyinggung kondisi geopolitik dunia yang semakin penuh tantangan.
"Sehingga dibutuhkan pemimpin yang bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai. Berani, punya nyali, konsisten, punya endurance, bisa lari marathon," ujar Uni kepada wartawan usai pertemuan pada Kamis siang.
Baca juga: Momen Jokowi Video Call Bareng D: Bapak Suka Metal Juga?
"Jadi bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai, bisa mengambil keputusan yang berani, punya nyali, konsisten, punya endurance dan bisa semacam lari maraton dengan melihat kondisi dunia saat ini," ungkapnya.
Uni melanjutkan, dalam pertemuan sekitar 2,5 jam tersebut, Jokowi dan para pemred tidak membahas soal cawe-cawe dalam pemilu.
Kemudian, soal perkiraan Jokowi berapa pasang calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilu 2024 juga tidak dibahas dalam pertemuan pada Kamis siang.
"Kami tidak menanyakan itu. Karena kami mencari kata kunci yang lain. Ya (soal) itu tadi, sosok yang memenuhi kriteria presiden, yang diharapkan oleh Presiden Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya," jelas Uni.
Baca juga: [HOAKS] Jokowi Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim
Dia melanjutkan, Jokowi pun memberikan penjelasan soal putranya, Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut dipersiapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk capres Prabowo Subianto.
Penjelasan Presiden juga sekaligus menanggapi soal bagaimana nantinya apabila Gibran secara usia diperbolehkan menjadi cawapres.
"Dan tadi soal Gibran (dibahas). (Kata presiden), kami di keluarga enggak pernah membicarakan soal itu. Jadi, silakan ditanya kepada Gibran aja," kata Uni menirukan pernyataan Jokowi.
Setelahnya, para pemred kembali bertanya apakah Presiden Jokowi akan merestui apabila Gibran secara usia akhirnya bisa maju sebagai cawapres.
Baca juga: INFOGRAFIK: Hoaks! Jokowi Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Rocky Gerung
"Pak Presiden cuma ketawa. Tapi intinya, (Presiden mengatakan) "Kami enggak pernah bicara itu di keluarga dan jarang lho saya ketemu atau ngobrol-ngobrol soal itu dengan keluarga"," tambah Uni kembali menirukan pernyataan Jokowi.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi SCTV Retno Pinasti mengatakan, dalam pertemuan kali ini, Jokowi menyampaikan soal pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18 persen.
"Angkanya cukup membedakan, tapi masih ada satu PR yaitu pemerataan ekonomi. Jadi mungkin itu akan jadi konsen-nya Pak Presiden ya karena 57.3 persen masih di Jawa dan sebagainya," tutur Presiden.
"Jadi sepertinya itu akan dijadikan fokus karena Pak Presiden masih menginginkan laju seperti ini karena kalau konsisten pertumbuhan seperti ini nanti dalam 15 tahun ditargetkan Indonesia menjadi negara maju," lanjutnya.
Oleh karenanya, tutur Retno, Jokowi menegaskan bahwa diperlukan pemimpin masa depan yang punya nyali dan berani. Sebab, selain persoalan dalam negeri ada pula tantangan di luar negeri yang baru dihadapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.