JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendesak agar bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan segera mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Hal itu disampaikan menyusul elektabilitas Anies berada di peringkat ketiga di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia.
Pada jajak pendapat Juli 2023, Indikator Politik Indonesia merekam elektabilitas tertinggi di Sumbar diraih oleh bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 48 persen, disusul Anies dengan 39,5 persen, dan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo dengan raihan 6,2 persen.
“Ya kalau Demokrat sudah jelas langkahnya, kalau kita cawapres umumkan segera. Lakukan kemudian pembentukan tim pemenangan. Kan enggak mungkin kita bentuk tim pemenangan tanpa cawapres,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Sama seperti Golkar, PAN Tutup Pintu untuk Dukung Anies Baswedan
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, penentuan bacawapres bisa membuat relawan segera bergerak.
“Relawan itu perlu amunisi, dalam bentuk kepastian, bukan dalam bentuk berapa uang ataupun logistik ya,” ucap dia.
Menurut Mardani, semakin cepat Anies menentukan pendamping untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, maka akan makin baik untuk koalisi ini bekerja.
Sebab, PKS dan Demokrat bisa segera melakukan konsolidasi hingga ke akar rumput di Sumbar.
“Masyarakat, kayak di Sumbar, (wilayah) kota dan desanya masih banyak yang desa. Sehingga kami tetap yakin, survei itu bisa berpengaruh, tapi yang penting kerja di bawah,” tutur dia.
Baca juga: Anies: Indonesia Punya Banyak Pekerja, tapi Kekurangan Lapangan Pekerjaan
Herzaky juga menyampaikan, saat ini publik masih menunggu kepastian apakah Anies dan tiga partai politik (parpol) di KPP yaitu PKS, Partai Nasdem, dan Demokrat sungguh-sungguh akan memperjuangkan perubahan.
Termasuk, apakah Anies bakal memilih bacawapres yang merepresentasikan semangat perubahan atau tidak.
“Nah inilah masyarakat masih wait and see di situ,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.