JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu hampir menunjukkan pukul 00.00 WIB ketika Megawati Soekarnoputri naik ke mimbar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang digelar di ruang sidang Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 6 Desember 1993.
Sejak Senin pagi, tak satu pun sidang berlangsung di KLB. Pasalnya, pihak panitia KLB dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI meninggalkan arena kongres tanpa alasan dan penjelasan resmi.
Suasana kongres sepanjang Senin pun penuh ketidakpastian. Para peserta mencoba bersabar menunggu panitia KLB dan pengurus DPP PDI sejak pukul 09.00 WIB
Mendekati tengah malam, belum ada perkembangan berarti. Padahal, KLB hanya diizinkan berlangsung hingga pukul 00.00.
Baca juga: Deretan Ketua Umum Parpol yang Paling Lama Menjabat, Ada Megawati
Sekitar pukul 23.56, empat menit sebelum batas akhir waktu KLB, Megawati tampil di muka ruang sidang.
Diwarnai suasana hening dan tertib dari seluruh peserta yang tersisa, ia mendekati pengeras suara dan menyatakan diri sebagai ketua umum PDI.
"Kita tahu, pada pukul 00.00 KLB PDI selesai dan secara de facto saya sudah menjadi Ketua Umum DPP PDI,” kata Megawati di hadapan seluruh utusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI, sebagaimana diberitakan Harian Kompas, Selasa, 7 Desember 1993.
“Secara de jure memang belum. Karena itu saya minta Saudara-saudara tetap tenang. Silakan diam disini. Harapan saya kita semua bisa menegakkan konstitusi partai yang kita cintai," ujarnya
Megawati pun mengaku mendapat banyak dukungan untuk menjadi Ketua Umum PDI lewat KLB yang digelar sejak 2 Desember 1993 itu.
Baca juga: Megawati: Marhaen Itu Bukan Komunis, tapi Petani
Dia lantas mengajak para pendukungnya untuk tertib dan melanjutkan perjuangan PDI.
“Kita tahu dari awal, proses KLB dan dengan kesabaran kita berusaha agar selesai dengan baik. Jadi yang saya minta adalah tetap tertib. PDI adalah bagian dari bangsa Indonesia. Saya tidak ingin ada keributan dilakukan oleh sementara pihak dan orang yang tak bertanggung jawab. Apakah Saudara sanggup?” seru Megawati di hadapan para kader PDI.
"Sangguuup...!” jawab para kader.
"Mulai detik ini, jangan ada diskusi lagi. Besok jika mau pulang silakan pulang dengan baik. Kita tahu ada penyelenggara KLB, jadi kita akan minta pertanggungjawaban mereka,” kata Megawati lagi.
Begitu Mega menyelesaikan pidatonya tepat pukul 00.00, sekitar 500 polisi dan pasukan anti huru-hara membubarkan seluruh peserta KLB dan mengambil alih seluruh kendali Asrama Haji Sukolilo Surabaya. KLB PDI pun resmi berakhir.
Suasana KLB PDI hari terakhir sangat berbeda dengan hari sebelumnya di mana sidang diwarnai debat yang nyaris tak terkontrol. Pada hari terakhir, sama sekali tak ada sidang yang digelar di KLB.