Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Condong ke Prabowo, Partai Gelora Akan Gelar Rakernas Tentukan Dukungan Capres 2024

Kompas.com - 25/07/2023, 23:06 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gelora akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) untuk menentukan dukungan calon presiden (capres) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, rakernas tersebut akan digelar pada pertengahan Agustus 2023.

"Agustus, dalam suasana proklamasi kemerdekaan," kata Fahri Hamzah saat ditemui di Bentra Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (25/7/2023).

Fahri mengatakan, meski rakernas belum dilaksanakan, dukungan pada capres tertentu sudah mulai disuarakan oleh banyak pengurus wilayah Partai Gelora.

Sebagian besar, kata Fahri, pengurus Gelora memilih memberikan dukungannya kepada capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Gelora Mengaku Punya Kecocokan dengan Prabowo dan Gerindra

Namun, hal tersebut baru aspirasi semata, belum menjadi keputusan bulat dari partai berlambang gelombang ini.

"Beberapa (pengurus) provinsi sudah mulai menyatakan sikap dan umumnya mereka mendukung Pak Prabowo, nanti kan akan ada rakernas untuk memutuskan secara bulat ke mana arah Gelora," ujar Fahri Hamzah.

Menurut Fahri, mayoritas pimpinan wilayah dan daerah Partai Gelora mendukung Prabowo karena merasakan narasi yang dibawa hampir sama.

"Kami sudah cek memang mayoritas menghendaki Pak Prabowo karena narasi-narasi yang dikembangkan oleh Partai Gelora tentang Indonesia super power baru, Indonesia yang bersatu, kuat, jalan rekonsiliasi dan sebagainya lebih dekat ke Pak Prabowo," katanya.

Meski sudah di atas 50 persen mendukung Prabowo, Fahri menyebut Gelora masih belum memikirkan calon wakil presiden (cawapres) yang disodorkan untuk mendampingi Prabowo.

"Sementara baru fokus pada calon presidennya," ujar Fahri Hamzah.

Baca juga: Umbar Puja-puji untuk Prabowo, Gelora Lempar Sinyal Gabung Koalisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com