Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Perbaikan Jalan Bareng Ganjar, Jokowi: Tiap Hari Saya Lewati Enggak Pernah Beres

Kompas.com - 23/07/2023, 13:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau perbaikan jalan Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Sragen, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).

Jokowi menyatakan, peninjauan ini ia lakukan untuk memastikan perbaikan jalan provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh daerah berjalan dengan cepat.

"Ini sama seperti yang saya lihat di provinsi-provinsi yang lain. Ini kita ingin memperbaiki, mempercepat, utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh tanah air," kata Jokowi, Minggu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menuturkan, ruas jalan yang ia tinjau hari ini merupakan ruas jalan yang sering ia lalui sejak kecil.

"Tiap hari saya lewati jalan ini, enggak pernah beres," kata mantan wali kota Solo itu.

Baca juga: Ganjar Itu Jokowi Plus atau Jokowi Minus?

Oleh karena itu, proses perbaikan jalan ini sekarang dilakukan dengan betonisasi, bukan sebatas pengaspalan, meski biayanya lebih besar dua kali lipat.

Jokowi menuturkan, bila perbaikannya hanya dilakukan dengan mengaspal jalan, ruas jalan itu akan kembali rusak dalam waktu 2 tahun.

"Kalau pakai aspal hampir mungkin enggak ada 2 tahun, rusak lagi, hampir 2 tahun, gak beres lagi. Ini yang sedang kita kerjakan, semoga dengan konstruksi yg kita lakukan ini Jalan Solo-Purwodadi akan baik selamanya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memuji kualitas jalan provinsi di Jawa Tengah yang menurutnya bagus.

"Jawa Tengah saya lihat kemantapan jalan provinsinya bagus, kalau saya bandingkan kemarin di Sumatera rata2 60-an persen, di sini tadi saya dapat laporan dari Kementerian PU sudah 88 persen baik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com