JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberi masukan pada Presiden Joko Widodo untuk mencopot Moeldoko dari posisi kepala staf kepresidenan (KSP).
Sebab, Jokowi tampak diam saja ketika Moeldoko melakukan upaya untuk merebut Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Lebih baik Pak Luhut sarankan Pak Jokowi tolong di-reshuffle itu Moeldoko atau disentil itu. Jangan ganggu-ganggu lah. Jangan mengambil apa yang bukan haknya,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Moeldoko Sebut Sengketa Demokrat Bukan Intervensi Kekuasaan: Pernahkah Saya Abuse of Power?
Sebelumnya, dalam program Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (20/7/2023) Luhut menyebut AHY kampungan karena menuding pemerintah berupaya menjegal pencalonan presiden Anies Baswedan.
Ia mengklaim, Jokowi tak akan ikut campur soal urusan Moeldoko dengan Demokrat.
Namun, bagi Herzaky, sikap Jokowi menimbulkan pertanyaan dan anggapan bahwa langkah Moeldoko itu direstuinya.
“Kasihan Pak Jokowi sudah berupaya kerja serius buat rakyat karena perilaku orang dekatnya seperti ini,” papar dia.
Baca juga: AHY Tuding Koalisi Anies Dijegal, Luhut: Kampungan Itu!
“Malah membuat persepsi negatif yang muncul pada Pak Jokowi. Itu kita enggak ingin juga,” sambung dia.
Terakhir, ia meminta Luhut tak perlu emosional menanggapi kritikan AHY. Pasalnya, di negara demokrasi, semua orang berhak menyampaikan masukan untuk pemerintah.
“Yang kampungan itu kalau dikritik marah-marah, karena ini negara demokrasi bukan otoriter,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.