Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Ungkap "Online Scam" Sasar Generasi Muda, Korbannya Ada Lulusan S1 dan S2

Kompas.com - 21/07/2023, 17:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, online scam (penipuan daring) banyak menyasar generasi muda dan berpendidikan. Beberapa korbannya merupakan lulusan strata I dan strata II.

Hal ini berbeda dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) konvensional, yang banyak menyasar masyarakat kelas bawah dengan pendidikan minim atau tidak berpendidikan. Biasanya, mereka dipekerjakan menjadi pekerja domestik atau pekerja rumah tangga.

"Untuk online scam spesifik, dia menyasar generasi muda, generasi Z. Berpendidikan. Yang kami catatkan (korbannya) bukan hanya lulusan S1, lulusan S2, ada yang sudah menjadi korban, dia berpendidikan namun tidak punya pekerjaan (pengangguran)," kata Judha dalam diskusi media secara daring, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Banjir dan Tanah Longsor di Korsel

Judha menuturkan, korban TPPO online scam kebanyakan adalah mereka yang memahami digital. Sebab, mereka akan dipekerjakan untuk menipu Warga Negara Indonesia (WNI) melalui media sosial.

Ada pula korban yang telah memiliki pekerjaan di Indonesia. Namun, tertarik dengan pekerjaan mudah bergaji besar yang ditawarkan pelaku TPPO.

"Kemudian, mereka (korban) dari kelompok menengah. Kalau yang ke Timur Tengah, Malaysia (untuk jadi PRT), dari kelompok bawah. Namun kalau yang (online scam) ini, dari kelompok menengah. Mereka secara ekonomi relatif mampu," beber Judha.

Lebih lanjut Judha mengungkapkan, korban yang terjerat bujuk rayu biasanya berawal dari iklan lowongan bekerja di luar negeri bergaji tinggi, tanpa memerlukan kualifikasi khusus.

Berdasarkan salah satu iklan lowongan kerja yang disampaikan Judha, ada beberapa persyaratan yang dilampirkan. Calon korban harus menguasai sosmed, bertanggung jawab, memiliki paspor, dan menguasai bahasa Indonesia.

Baca juga: Kemenlu Ungkap Ada WNI Kasus TPPO yang Kembali Kerja di Perusahaan Online Scam Usai Dipulangkan

"Bekerja ke luar negeri namun yang ditanya bisa bahasa Indonesia dengan baik. Kalau ada yang pernah melihat dan tertarik terhadap lowongan pekerjaan seperti ini, tolong berhati-hati," jelasnya.

Adapun hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menangani dan memfasilitasi repatriasi 2.438 WNI yang menjadi korban.

Jumlah korban semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, jumlah negara tujuannya semakin meluas, mulai dari Kamboja, Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Ini Emirat Arab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com