JAKARTA, KOMPAS.com - Pengangkatan Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dinilai sebagai politik balas budi dari Presiden Joko Widodo.
"Iya (politik balas budi). Karena, saya bilang dalam komunikasi politik itu, saya tidak menemukan model komunikasi politik yang benar-benar model, yang satu-satunya model kan tidak ada model," kata Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie, dikutip dari Kompas TV, Senin (17/7/2023).
Baca juga: Budi Arie Tetap Jadi Ketum Projo meski Mengaku Tugas Menkominfo Sudah Berat
Menurut Lely, pemberian jabatan terhadap relawan bukan hal baru.
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, misalnya. Kala itu, Anies Baswedan merekrut 87 relawan dan pendukungnya masuk dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Baca juga: Lantik Budi Arie Jadi Menkominfo, Jokowi Disebut Tegaskan Arah Dukungan ke Prabowo
Demikian juga di era pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhyono (SBY).
Lely mengatakan bahwa SBY turut mengangkat orang-orang kepercayaannya masuk dalam kabibetnya.
"Pak SBY yang menjadi menteri itu orang-orang kepercayaannya yang pastinya tidak mungkin menteri itu yang bisa menyikut kakinya," ujar Lely.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi melantik Budi Arie di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Budi Arie merupakan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), kelompok relawan terbesar pendukung Jokowi.
Sebelum menjabat Menkominfo, Budi Arie sudah mendapat tempat strategis di Kabinet Indonesia Maju, yakni sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.