Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ajak Selandia Baru Jaga Stabilitas di Kawasan Indo-Pasifik

Kompas.com - 13/07/2023, 19:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengajak Selandia Baru bersama negara-negara Blok Asia Tenggara (ASEAN) untuk menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Pasalnya, Selandia Baru merupakan mitra penting ASEAN di kawasan Pasifik.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN-Selandia Baru Post Ministerial Meeting, di sela Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN ke-56 di Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).

“Kami berharap Selandia Baru terus mendukung sentralitas ASEAN dalam membentuk tatanan kawasan dan mempromosikan kolaborasi di Pasifik,” kata Retno Marsudi dalam pertemuan tersebut, Kamis.

Baca juga: Soal Rusia-Ukraina, Menlu Retno: Indonesia Tak Kenal Lelah Serukan Perdamaian

Retno mengatakan, ada sejumlah isu yang turut dibahas dalam pertemuan tersebut. Isu pertama, terkait penandatanganan amandemen ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Kedua, soal peran penting Selandia Baru sebagai penghubung ASEAN di kawasan Pasifik. Terakhir, soal stabilitas di Pasifik.

Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan bahwa stabilitas kawasan Pasifik merupakan bagian integral dengan stabilitas di Indo-Pasifik.

Untuk itu, ASEAN dan Selandia Baru harus memperkuat kerja sama untuk merawat kepercayaan strategis di kawasan.

Baca juga: RI Kantongi Komitmen Pendanaan Rp 147,8 Miliar dari Selandia Baru buat Kembangkan Panas Bumi

Selanjutnya, terkait isu pembangunan di Pasifik. Retno mengatakan, ASEAN harus membantu negara-negara Pasifik dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan, termasuk perubahan iklim dan masalah kelautan.

“Kita harus menghasilkan kerja sama konkret yang sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo- Pasific (AOIP),” ujar Retno Marsudi.

Lebih lanjut, Retno juga mengharapkan peran Selandia Baru dalam menjembatani kerja sama ASEAN di Pasifik, termasuk mengenai rencana kerja sama antar sekretariat ASEAN dan Pacific Island Forum (PIF).

Sebagai informasi dalam pertemuan ini, negara Blok Asia Tenggara mendorong penguatan kerja sama di bidang ekonomi, maritim dan kelautan, pemenuhan komitmen terhadap Paris Agreement, kerja sama kontra terorisme, dan penanggulangan perdagangan manusia.

Negara-negara ASEAN juga mengharapkan Selandia Baru mendukung posisi bersama ASEAN terkait Laut China Selatan.

Baca juga: Bertemu Sergey Lavrov, Menlu Retno Minta Rusia Segera Teken Traktat Bebas Senjata Nuklir ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com