Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antam Umumkan Eksplorasi Emas, Nikel, dan Bauksit Capai Rp 82,87 Miliar

Kompas.com - 12/07/2023, 18:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head PT Aneka Tambang (Antam) Tbk Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, total biaya eksplorasi preliminary unaudited Antam per 30 Juni 2023 mencapai Rp 82,87 miliar dengan fokus komoditas emas, nikel, dan bauksit.

"Data itu didasarkan pada laporan eksplorasi untuk periode laporan yang berakhir pada 30 Juni 2023, sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI)," tutur Syarif, dikutip melalui keterangan persnya, Rabu (12/7/2023).

Syarif memaparkan, salah satu kegiatan eksplorasi emas Antam hingga 30 Juni 2023 dilakukan di Pongkor, Jawa Barat (Jabar). Kegiatan ini meliputi underground drilling (pengeboran bawah tanah) serta surface drilling (pengeboran permukaan).

Kemudian, per 30 Juni 2023, eksplorasi nikel Antam dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Sultra) serta Tanjung Buli, Maluku Utara. 

Baca juga: Kian Berkilau, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp 7.000 Per Gram

Di daerah Konawe Utara, kegiatan yang dilakukan, antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, pengukuran grid dan reukur, serta pemasangan patok ukur dan pemboran spasi. 

Kemudian, kegiatan yang dilakukan di daerah Pomalaa, antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, pengukuran grid dan reukur, pemasangan patok ukur, dan pemboran single tube. 

Sementara itu, kegiatan yang dilakukan di daerah Tanjung Buli, antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, percontohan permukaan, pengukuran lintasan grid, pemasangan patok ukur, dan pemboran single tube.

Syarif menambahkan, pihaknya juga melakukan eksplorasi bauksit di daerah Tayan, Mempawah dan Landak, Kalimantan Barat (Kalbar). 

Baca juga: Antam Bakal Operasikan Pabrik FeNi Haltim pada Semester II-2023

“Di wilayah tersebut, kegiatan yang dilakukan, yaitu pemetaan geologi, pengukuran grid/polygon, pengukuran global positioning system (GPS) geodetik, test pit, logging test pit, percontohan test pit, dan percontohan batuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com