Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Mayoritas Responden Puas Kinerja Jokowi Meski Akui Ekonomi Buruk

Kompas.com - 11/07/2023, 20:59 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo terbilang tinggi meskipun publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan, sebanyak 81,9 persen responden merespons positif kinerja Jokowi.

Dari jumlah itu, sebanyak 24,3 persen di antaranya menyatakan sangat puas sementara 57,6 persen lainnya cukup puas.

“Trennya memang cenderung terjadi penguatan selama setahun terakhir terhadap tingkat kepuasan kepada kinerja presiden,” kata Djayadi dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Lembaga Survei Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Pemilih Anies Paling Tak Percaya Media

Padahal, kata Djayadi, mayoritas responden menilai kondisi ekonomi sedang buruk dengan persentase 26,8 persen menilai buruk dan 8,3 persen sangat buruk.

Sebanyak 36,1 persen responden menilai kondisi ekonomi sedang sementara sangat baik 3 persen dan baik 24,7 persen.

“Jadi penilaian masyarakat terhadap  ekonomi masih cenderung lebih banyak yang negatif dari yang positif,” ujar Djayadi.

Meski lebih banyak yang menilai negatif, namun tren itu menurun tajam dan tidak mengalami perubahan selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Selisih Elektabilitas Prabowo-Anies Capai 12 Persen

Menurut Djayadi, hal ini mengindikasikan tidak kondisi ekonomi cenderung tidak memburuk.

Selain kondisi ekonomi, pada survei kali ini LSI juga mencoba memotret persepsi publik atas kondisi penegakan hukum.

Sebanyak 35,3 persen responden menilai positif dengan rincian 2,7 persen sangat baik, 32,1 persen sedang, 20,6 persen buruk, dan 5,8 persen sangat buruk.

Adapun respons positif terhadap kinerja Presiden Jokowi merata di berbagai sosiodemografi dengan angka di atas 70 persen.

Tingkat kepuasan yang rendah berada di Banten yakni 52,5 persen.

“Intinya mayoritas masyarakat menilai kinerja presiden baik atau positif,” tutur Djayadi.

Sebagai informasi, survei LSI ini digelar selama 1-8 Juli 2023 melalui sambungan telepon.

Sampel dipilih melalui metode random digit dialing atau memilih nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.242 responden kemudian dipilih secara acak.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com