JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diminta memahami dan mendalami realitas konflik yang terjadi di Papua.
Hal ini disampaikan Ketua Centra Initiative Al Araf terkait pernyataan Jokowi yang menyebut permasalahan di Papua sebagai masalah kecil yang tak perlu dibesar-besarkan.
"Dalam konteks itu, permyataan Presiden Jokowi sama sekali jauh dari realitas masalah yang terjadi di Papua. Presiden perlu berkaca lagi dan memahami serta mendalami konflik yg terjadi di Papua," kata Araf dalam siaran pers, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: Jokowi: 99 Persen Enggak Ada Masalah, Papua Aman-aman Saja
Araf menilai, pernyataan Jokowi menyakitkan para korban kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
Sebab, saat ini fakta yang terjadi di Papua adalah konflik masih terus berlansung hingga memakan korban jiwa, baik dari warga sipil, aparat TNI, maupun Polri.
Berdasarkan catatannya, Araf mengatakan, sepanjang periode 2021-2022 setidaknya sudah ada 50 korban jiwa lebih.
"Belum lagi tahun-tahun sebelumnya, korban kekerasan dan Pelanggaran HAM banyak terjadi di Papua," ungkap Araf.
Baca juga: Reaksi Jokowi Saat Ditanya Siswi SD Mengapa Ibu Kota Indonesa Tidak di Papua
Selain itu, Araf menyebut konflik di Papua juga diwarnai dengan terdapatnya pengungsi dan impunitas yang terus berlangsung di mana pelaku pelanggaran HAM bebas dari penghukuman.
Catatan persoalan ini kian menumpuk dengan kasus pilot Susi Air, Philip Marks Methrtens yang masih disandera hingga penangkapan sewenang-wenang terhadap aktivis demokrasi di Papua.
Menurutnya, jika Jokowi menganggap warga sipil tewas dan pelakunnya tidak mendapatkan hukuman adalah hal yang kecil, maka hal itu bukan hanya melukai korban tetapi melukai masyarakat luas.
"Di dalam negara hukum, ada kondisi impunitas di dalam suatu wilayah akan tetapi presidennya bilang hal itu hal kecil maka hal ini jelas sangat memprihatinkan," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi memberikan respons saat ditanya mengenai kondisi Papua secara keseluruhan dan konflik yang tak kunjung berakhir.
Jokowi meminta semua pihak melihat Papua dari sisi yang positif.
"Enggak, kita jangan selalu (melihat negatif), kita harus selalu melihat yang positifnya. Anak-anak muda yang di industri kreatif, anak-anak muda yang kreatif ini harus dilihat positifnya. Jangan dilihat (negatif)," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau Waibu Agro Eduwisata di Kabupaten Jayapura, Papua, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7/2023) malam.
"Karena memang secara umum, 99 persen itu enggak ada masalah. Jangan masalah kecil dibesar-besarkan. Semua di tempat, di manapun di Papua kan juga aman-aman saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.