Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Maju Cawalkot Depok, Kaesang Disebut Belum Sampaikan Keinginan Masuk PDI-P

Kompas.com - 05/07/2023, 15:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep belum menyampaikan keinginannya bergabung ke PDI-P.

Sekalipun, suami dari Erina Gudono itu sebelumnya telah menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai bakal calon wali kota Depok pada Pilkada 2024.

"Belum ada (menyampaikan)," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Tak Lagi Jadi Pemilih di Solo, Kaesang Terdaftar di DPT Jakarta Selatan

Sejauh ini, PDI-P juga belum melakukan komunikasi dengan Kaesang untuk membahas keinginannya itu.

Sebab, seluruh kader PDI-P patuh dengan perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, untuk fokus memenangkan Pemilu 2024 terlebih dulu.

"PDI-P oleh Ibu Ketum sudah diperintah jangan ngomong Pilkada. Selesaikan dulu pileg pilpres. Wah, kalau itu perintah langsung. Bambang Pacul jawabannya clear," tegas Pacul.

"Pilkada dibicarakan setelah Pileg dan Pilpres," tambah Ketua Komisi III DPR ini.

Baca juga: Baliho Kaesang di Depok Dipasang secara Resmi sehingga Tak Diturunkan

Untuk diketahui, Kaesang digadang-gadang menjadi calon Wali Kota Depok oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu lalu.

Setelah itu, dalam sebuah video, Kaesang mengaku siap menjadi "Depok Pertama".

Namun, hingga kini tak diketahui dengan jelas apa maksud "Depok Pertama" tersebut.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengaku akan bertanya pada Kaesang soal kemungkinan bergabung dengan PDI-P.

"Nanti saya tanya Mas Kaesang, mau masuk PDI-P enggak? Itu dulu," ujar Puan saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Puan menegaskan, jika ada seorang anggota keluarga yang bergabung dengan PDI-P, maka anggota keluarga lainnya tidak boleh bergabung dengan partai lain.

Dia mengatakan sebuah keluarga boleh menjadi kader PDI-P, asalkan berada di wilayah yang berbeda-beda.

Baca juga: PSI Protes Pencopotan Spanduk Kaesang di Margonda: Yang Hilang Spanduk Kaesang Saja!

"Kan PDI-P boleh satu keluarga, asal wilayahnya berbeda-beda. Kecuali kalau caleg atau kepala daerah yang kemudian berbeda partai, itu yang enggak diperbolehkan. Tapi ini kan satu partai dan punya posisi yang berbeda-beda," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com