Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Pengusaha Australia Investasi di Indonesia, Singgung Industri Baterai Mobil Listrik

Kompas.com - 04/07/2023, 10:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Australia dengan bertemu para kepala perusahaan asal negara tersebut di Sydney, Selasa (4/7/2023) pagi.

Jokowi mengundang para pengusaha untuk menanamkan modalnya dalam berbagai sektor di Indonesia yang ia klaim sebagai mitra terbaik bagi mereka untuk berinvestasi di Asia Tenggara.

"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," kata Jokowi, Selasa, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Saat Jokowi Jawab Kekhawatiran SBY soal Cawe-cawe di Pemilu 2024...

Jokowi pun membeberkan sejumlah sektor prioritas yang bisa menjadi lahan investasi, salah satunya adalah bidang hilirisasi industri.

Ia menyebutkan, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035," ujar Jokowi.

Ia juga mengeklaim Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor energi hijau, yakni 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.

Ia mengatakan, pemerintah tengah membangun kawasan industri hijau seluas 30.000 hektar.


Selain itu, Jokowi menawarkan peluang investasi dalam proyek pembangunan IKN yang mengedepankan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam.

"Nilai investasinya capai 25 miliar dollar AS yang sangat terbuka, baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi, dan lainnya," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga: Hari Kedua di Australia, Jokowi Akan Bertemu PM Anthony Albanese

Jokowi juga mengungkapkan bahwa terdapat peluang investasi di sektor pendidikan dan kesehatan.

"Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com