Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: TNI, Sekali Lagi, Paling Dipercaya Publik

Kompas.com - 02/07/2023, 17:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa lembaga yang paling tinggi tingkat kepercayaan publiknya adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hal itu disimpulkan setelah melihat hasil survei Indikator terkini yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023. Angka kepercayaan publik terhadap TNI mencapai 95,8 persen.

"TNI sekali lagi paling dipercaya publik," kata Burhanuddin saat memulai paparan survei secara online, Minggu (2/7/2023).

Dalam paparan dituliskan bahwa publik yang sangat percaya terhadap TNI mencapai 23,5 persen.

Baca juga: Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap DPR Stabil, Stabilnya Rendah...

Sementara yang cukup percaya mencapai 72,3 persen. Apabila keduanya ditotal mencapai 95,8 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Presiden yang memiliki tingkat kepercayaan publik sebesar 92,8 persen. Hal ini terdiri dari publik yang sangat percaya mencapai 21,3 persen dan cukup percaya 71,5 persen.

Posisi ketiga ditempati oleh Kejaksaan Agung mencapai 81,2 persen, terdiri dari 9,7 persen publik sangat percaya dan 71,5 persen cukup percaya.

Lalu di posisi keempat ada Polri mencapai 76,4 persen terdiri dari sangat percaya 10,8 persen dan cukup percaya 65,6 persen.

Posisi kelima adalah lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki tingkat kepercayaan publik mencapai 75,7 persen. Angka ini terdiri dari 10 persen yang sangat percaya dan 65,7 persen cukup percaya.

Baca juga: Survei Indikator: Masih Ada Masyarakat yang Nilai Kasus BTS Johnny Plate Bermuatan Politis

Posisi enam ada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan capaian 73,8 persen terdiri dari 7,7 persen sangat percaya dan 66,1 persen cukup percaya.

Posisi tujuh ada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan capaian 73,3 persen terdiri dari 7,4 persen sangat percaya dan 65,9 persen cukup percaya.

Posisi delapan diduduki oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memiliki tingkat kepercayaan publik mencapai 68,5 persen terdiri dari 7,1 persen sangat percaya dan 61,4 persen cukup percaya.

Terakhir ada partai politik yang memiliki kepercayaan publik sebesar 65,3 persen. Angka ini terdiri dari 6,6 persen publik sangat percaya dan 58,7 persen cukup percaya.

Burhanuddin menduga, tingkat kepercayaan publik terhadap TNI yang tinggi didasari karena lembaga itu tidak ikut campur terkait urusan politik.

Baca juga: Survei Indikator Sebut Mayoritas Responden Menilai Pemberantasan Korupsi di Indonesia Sudah Baik

"Pernah di awal-awal reformasi, TNI jeblok (kepercayaan publik). Belakangan reformasi militer memberikan insentif dipercaya publik, karena mereka tak lagi terlibat urusan day to day urusan publik," ujar Burhanuddin.

Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia ini dilakulan pada 20-24 Juni 2023.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 orang memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com