Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Satgas, Komisi III Minta BIN, PPATK hingga Komdis PSSI Dilibatkan untuk Berantas Mafia Bola

Kompas.com - 02/07/2023, 11:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai pengaktifan kembali Satuan Tugas Antimafia Sepak Bola merupakan langkah tepat untuk menyelesaikan kasus mafia sepak bola yang masih terus terjadi.

"Soal mafia bola ini adalah hal yang sangat meresahkan dari sejak dulu," kata Sahroni kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Menurut Bendahara Umum Partai Nasdem itu, aparat kepolisian perlu turun tangan untuk menyelesaikan persoalan mafia ini.

Baca juga: Anggota Komisi X: Satgas Antimafia Bola Perlu Diperkuat dengan Intelijen Khusus

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Santoso mengatakan, Polri tidak bisa bergerak sendiri untuk menyelesaikan persoalan mafia sepak bola. 

"Beberapa institusi itu di antaranya adalah PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang mengawasi jalannya aliran dana melalui perbankan, Kemenkominfo, BIN (Badan Intelejen Negara) bahkan sampai pada Komisi Disiplin PSSI," kata Santoso kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu penyebab tidak majunya sepak bola Tanah Air adalah karena kuatnya peran mafia bola dalam mengatur kemenangan sebuah tim.

Baca juga: Satgas Antimafia Bola Diaktifkan Lagi: Dari Penangkapan Johar Lin Eng hingga Joko Driyanto

"Bandar judi bola begitu berpengaruh dalam setiap musim kompetisi dengan mengatur skor metode sepakbola gajah," ujar dia.

Para pemain itu, imbuh dia, juga bermain mata dengan oknum pengurus sepak bola di setiap pertandingan.

Menurut Santoso, mereka sebenarnya bukan tidak mengetahui dampak atas perbuatan mereka dalam kemajuan sepak bola Indonesia. Namun, karena keuntungan yang lebih besar, mereka tetap melakukannya.

"Mereka para mafiabola dan bandar tidak peduli mau terpuruk atau tidak sepak bola Tanah Air, yang penting adalah bisnisnya jalan terus," tambah Santoso.

Baca juga: Kilas Sepak Terjang Satgas Antimafia Bola Polri yang Diaktifkan Lagi

Untuk menghilangkan mafia sepakbola, jelas Santoso, juga membutuhkan ketegasan PSSI dalam bertindak jika ada klub sepakbola yang terlibat.

Ia menuntut klub tersebut diberikan sanksi tegas dan berat, semisal tidak boleh bertanding selama lima tahun dalam kompetisi apapun, begitu juga dengan pemainnya.

"Pola penerapan sanksi bagi klub yang melanggar karena terlibat dengan mafia bola ataupun bandar judi bola harus berat. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan sepakbola yang lebih maju dan mampu bersaing dengan klub-klub bola dunia papan atas terutama di kancah Asia," pungkas dia.

Adapun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan Satuan Tugas Antimafia Bola telah diaktifkan kembali.

Listyo mengatakan tujuan diaktifkannya lagi satgas ini adalah supaya kompetisi sepak bola Tanah Air berjalan fair dan berkualitas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com