JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Adian Napitupulu mempertanyakan penilaian sejumlah pihak yang menggangap Presiden Joko Widodo turut cawe-cawe atau ikut campur untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia menilai, sejumlah perjumpaan Prabowo Subianto dan Joko Widodo adalah pertemuan normatif antara Menteri Pertahanan (Menhan) dengan seorang Kepala Negara.
"Cawe-cawe yang mana ya? Bahwa kemudian Prabowo sampai sekararang masih menteri ya, dia (Prabowo bertemu dengan Jokowi) ketemu saja gitu lho," kata Adian dalam acara Livi on Point di Kompas TV yang dikutip Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).
Menurut Wakil Ketua Tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 itu, pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo hanya dibesar-besarkan oleh sejumlah pihak.
Baca juga: PPP Berharap Sandiaga Bisa Jadi Cawapres Ganjar Usai Bertemu di Arab
Adian berpandangan, pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebatas pertemuan biasa yang tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung untuk pemilihan umum (Pemilu) mendatang.
"Itu kemudian dikapitalisasi, seolah-olah bentuk dukungan kepada Prabowo, enggak ada itu," tegas Anggota DPR RI itu.
Aktivis '98 ini lantas menyinggung pertarungan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto pada dua kali pilpres.
Menurut Adian, dirangkulnya Prabowo Subianto menjadi bagian dalam kabinet Pemerintahan merupakan bentuk kenegarawanan Jokowi.
Ia pun tidak sepakat dengan sejumlah pihak yang menilai bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu telah ikhlas dan bersabar atau legowo terhadap hasil pilpres dengan memilih bergabung dengan Pemerintah.
"Kurang sakit hati apa kalau kita bicara pengalaman, serangan-serangan terhadap Jokowi dari Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi itu orang luar biasa lho, (kalau) saya jadi dia (Jokowi), sakitnya minta ampun, dibilang planga-plongo, dibilang krempeng, dan itu bukan dari kubu kita ngomong gitu," kata Adian.
"Yang legowo itu bukan Prabowo, yang legowo menerima Prabowo itu Jokowi, setelah dihajar kiri-kanan, dibilang segala macam," imbuhnya.
Sebagai sesama kader PDI-P, Adian meyakini mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah pasti mendukung penuh pencalonan Ganjar Pranowo di Pilpres mendatang.
Menurutnya, Joko Widodo telah berulangkali memberikan sinyal dukungan penuh terhadap pencalonan Gubernur Jawa Tengah itu di Pilpres 2024.
Baca juga: Adian Napitupulu: Jokowi itu Ganjar, Ganjar itu Jokowi
"Satu-satunya capres yang didatangi Jokowi saat deklarasi ya Ganjar. Berkali-kali dia bilang kita butuh presiden yang pemberani, yang punya nyali. Kemarin, dia berpidato di rakernas PDI-P sama, untuk Ganjar, semua untuk Ganjar," kata Adian.
"Kalau yakin, saya yakin Jokowi ke Pak Ganjar. Saya percaya, sekian banyak peristiwa itu, kan peristiwanya sudah berkali-kali yang menunjukan dia sangat berpihak kepada Pak Ganjar," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, PDI-P memang sudah memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Dukungan untuk Ganjar juga datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.