Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Demokrat yang Tak Diundang PDI-P ke Puncak Bulan Bung Karno

Kompas.com - 26/06/2023, 09:59 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengapresiasi PDI-P yang meminta maaf karena tidak mengundang Demokrat ke perayaan Puncak Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada Sabtu (24/6/2023) lalu.

Herzaky menyadari bahwa acara tersebut dihadiri oleh unsur-unsur yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

"Ya kami mengapresiasi teman-teman PDI-P yang menyampaikan permohonan maaf karena tidak mengundang kami," ujar Herzaky saat dimintai konfimasi, Senin (26/6/2023).

"Karena bagaimanapun, acara kemarin kita ketahui juga merupakan bagian dan konsolidasi pemenangan partai politik dan unsur-unsur pendukung dari bacapres Ganjar Pranowo, yang diusung oleh PDI-P," sambungnya.

Baca juga: Tak Diundang ke Bulan Bung Karno, Demokrat dan PDI-P Sepakat Tetap Jalin Komunikasi

Herzaky mengingatkan, posisi Demokrat saat ini adalah mengusung bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan.

Dia menekankan posisi Demokrat berada dalam satu barisan yang sama dengan mitra di Koalisi Perubahan dan Perubahan seperti Nasdem dan PKS.

"Tentunya akan tidak pas gitu, jika di acara yang juga merupakan bagian dari konsolidasi kemenangan bacapres Ganjar, kami turut hadir," jelas Herzaky.

Sementara itu, kata dia, komunikasi antara Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani tetap baik sampai saat ini.

Herzaky mengatakan akan ada pertemuan lanjutan antara AHY dan Puan.

Baca juga: Kehangatan PDI-P dan Demokrat, Berujung Rekonsiliasi atau Kemesraan Sesaat?

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta maaf kepada Partai Demokrat karena tak diundang untuk menghadiri perayaan Puncak Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

"Saya komunikasi dengan Mas Teuku Riefky mengenai acara ini karena memang ini adalah konsolidasi partai. Kami intens komunikasi dengan teman-teman Partai Demokrat," ujar Hasto kepada awak media.

Hasto mengaku menyampaikan permintaan maaf itu secara langsung kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Kendati demikian, partai berlogo banteng moncong putih itu mengundang partai politik lainnya untuk datang ke perayaan puncak BBK.

Hasto menyampaikan bahwa Demokrat memiliki pandangan politik yang berbeda dengan PDI Perjuangan.

Baca juga: PDI-P Minta Maaf Tak Undang Demokrat ke Puncak Bulan Bung Karno

Partai Demokrat memang sudah berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk usung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com