Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Puan-AHY Bakal Bertemu di Akhir Pekan, Ini Jawaban Demokrat

Kompas.com - 17/06/2023, 07:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut, tim kecil masih terus mencari waktu baik untuk pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia pun tidak dapat memastikan pertemuan bisa terlaksana pada akhir pekan ini.

"Saya pikir kalau ditangkap dari kabar berseliweran, (pertemuan terlaksana) akhir pekan ini, ya bisa juga enggak, bisa juga iya. Tapi tentunya lagi dicari waktu yang baik untuk keduanya," kata Syarief dalam program GASPOL! Kompas.com, yang ditayangkan pada Jumat (16/6/2023) malam.

Syarief menyampaikan, waktu yang tepat tengah dicari mengingat kedua elit partai politik ini memiliki jadwal yang cukup padat.

Baca juga: Soal Pertemuan Puan-AHY, Demokrat: Bisa Akhir Minggu Ini

Puan yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI punya banyak agenda. Begitu pula dengan AHY yang tengah mengatur berbagai hal di internal partai untuk mempersiapkan diri maju di Pemilu 2024.

"Apalagi sekarang sudah menjelang pemilu dan sebagainya, banyak masalah yang harus diatur. Tentu dengan segala kesibukan keduanya, tim kecil sedang mencari di mana waktu yang pas untuk keduanya," tutur Syarief.

Dia berharap ada waktu yang cocok dalam waktu dekat sehingga pertemuan dapat segera terlaksana. Ia pun berharap pertemuan tersebut memiliki manfaat untuk kedua belah pihak.

"Kami tentunya menghendaki setiap pertemuan itu ada manfaatnya. Setiap pertemuan itu pasti ada topik yang dibicarakan.

Baca juga: Tak Merasa KPP Terancam soal Pertemuan Puan-AHY, Nasdem Yakin Demokrat Konsisten pada Piagam Koalisi

Ia bahkan mengasumsikan bahwa pertemuan akan membahas seputar kepentingan bangsa dalam jangka panjang.

"Kami memiliki suatu asumsi yang dibicarakan itu prioritasnya adalah bagaimana membangun kebersamaan untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia dalam waktu jangka panjang," jelas Syarief

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan akan segera berkomunikasi dengan AHY. Namun dia belum menjelaskan secara detail kapan akan bertemu dengan AHY.

"Segera, segera ketemu," kata Puan saat ditemui di kantor DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (11/6/2023).

Kemesraan keduanya berawal dari pernyataan Puan yang menyebut bahwa AHY masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.

Baca juga: Rencana Pertemuan Puan-AHY Dinilai Bisa Jadi Investasi untuk Pemilu 2029

Memang, awalnya, Demokrat secara tersirat menyampaikan penolakan. Namun, bermula dari gagasan tersebut, suhu politik antara partai banteng dan partai bintang mercy yang selama ini panas tampak mulai mencair.

Puan mengungkap bahwa ada sepuluh nama yang masuk bursa cawapres pendamping Ganjar. Nama-nama itu, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, hingga petinggi partai politik. Salah satu nama yang mencuat di luar prediksi yakni AHY.

“Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) sudah masuk namanya,” kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

“Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), kemudian ada Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto). Nama-nama itu masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com