Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Kesetaraan Gender dalam Haji 2023

Kompas.com - 13/06/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEPULUH tahun lalu, mengurus visa haji perempuan sulit. Beberapa sepertinya memandang perempuan prirotas selanjutnya untuk haji, yang diutamakan adalah kaum laki-laki.

Tahun 2023 tidak lagi, jamaah perempuan jumlahnya melebihi jumlah laki-laki. Terutama usia lansia, jumlah perempuan haji lebih banyak. Perempuan berusia lebih panjang dari laki-laki memang.

Kebutuhan petugas perempuan pun juga meningkat jumlahnya. Amirul Hajj adalah Menteri Agama, KH Yaqut Cholil Qoumas, tetapi anggotanya perempuan-perempuan: Alissa Wahid, Badriyah Fayumi, dan Indah Pertiwi Nataprawira, tim sekretariat Mariana Ariestyawati.

Dua anggota monitoring dan evaluasi tahun 2023 adalah perempuan, Mariana dan Halimatus Sa’diyah. Para dokter perempuan, konsultan ibadah perempuan, dan banyak petugas perempuan.

Perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Haji tahun ini dalam kesetaraan gender patut disyukuri.

Memang dalam banyak tradisi keagamaan, istilah dari studi gender dan feminisme, mengandung bias gender. Laki-laki selalu utama dan menjadi pemimpin. Perempuan adalah kelas selanjutnya.

Perempuan dan laki-laki adalah pembagian alam, sosial, dan adat. Laki-laki menjadi imam, pemimpin ibadah, kelas ulama, pendeta, dan yang memegang otoritas agama. Perempuan masih tabu jika di depan memimpin doa.

Padahal dalam agama yang lebih kuno yang telah sirna, hanya dikenal dalam data arkeologis dan reliefnya, sesembahan tertua Mesopotamia, Sumeria, Babilonia, Akkadia, dan Asiria, adalah perempuan, yaitu Dewi Inanna, sejajar dengan dewi Bulan.

Perannya dalam keagamaan dikaitkan dengan kesuburan, kecantikan, perang dan keadailan.

Simbol Dewi lebih kuno lagi ditemukan arca besar menyerupai perempuan gemuk berusia kurang lebih 35.000 tahun yang lalu menggambarkan Dewi Venus Hohle Fels.

Dalam tradisi Arab sebelum Islam, dewi-dewi juga dengan dlomir (kata ganti) Ha, jenis perempuan, bukan hu.

Islam adalah agama monotheisme (tauhid), keesaan dan abstraknya konsep Tuhan searah dengan yang serumpun Semitik, yaitu Yahudi, Kristiani dan sepupu-sepupunya seperti Zoroaster, Mazdak, atau Mani.

Betul ada jenis kelamin perempuan dan laki-laki secara biologis, dengan fungsi reproduksi penghasil sperma dan ovum yang menjadikan janin untuk kebutuhan reproduksi, insting dasar makhluk hidup, sebagaimana juga mamalia lainnya.

Manusia masuk dalam jenis mamalia sama seperti hewan berkaki empat lain, atau bahkan lumba-lumba di laut.

Manusia masuk dalam mamalia, kemudian turun kategori menjadi primata, dan lebih spesifikasinya adalah kera besar (great apes).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com