Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Haji sebagai Ziarah Individu dan Urusan Negara

Kompas.com - 12/06/2023, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ZIARAH, atau kunjungan pada situs bermakna, adalah fenomena semua agama. Islam mempunyai banyak persamaan dengan agama-agama lain.

Sebagaimana juga tradisi keagamaan lain, Islam menawarkan gejala khusus dan unik. Umat Islam mempunyai ikatan yang kuat pada tempat kelahiran agama itu sendiri, yaitu Mekkah dan Madinah di Saudi. Ziarah ke tempat suci ini dikenal dengan sebutan haji dan umroh.

Dalam iman Hindu dan Buddha, gunung tinggi Himalaya merupakan tempat suci bagi pemeluknya. Tempat itu dikenal dengan istilah Dewalaya, tempat bersemayamnya para Dewa. Dari sanalah aliran sungai yang disucikan Gangga bermula.

Vanarasi, atau Benares di Uttar Pradesh juga merupakan tempat lain bagi Hindu. Kota itu juga dilewati sungai Gangga yang juga menjadi situs penting untuk ziarah umat Hindu. Ritual dan perayaan sering diadakan di tempat situ.

Mekkah adalah tempat kelahiran Islam, kota pertama kali seribu lima ratus tahun yang lalu Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah.

Dakwah pertama kali dilakukan mengajak orang-orang terdekat Nabi untuk beriman apa yang dipesankannya.

Umat Islam di seluruh dunia selama musim haji menyapa Mekkah dan berdoa di sekitar area Haram, Ka’bah yang dikelilingi masjid megah dan modern.

Air Zamzam tersedia di sepanjang masjid, semua jamaah haji menikmati kala haus di siang hari yang sangat terik.

Sama halnya dengan umat Hindu yag mensucikan air sungai Gangga, air Zamzam juga bermakna bagi umat Islam.

Umat Katolik mengunjungi Vatikan, di mana Paus berada. Di lapangan Basilika Santo Petrus umat Katolik dari berbagai negara sering berkumpul. Sang Paus memberi ceramah.

Umat menikmati pesan-pesan Paus tersebut. Kebetulan Penulis pernah menghadiri ceramah Paus tersebut besama Menteri Agama dan Ketua Umum PBNU tahun 2022 lalu dalam rangka memperkuat dialog Islam dan Katolik. Kami diterima oleh Paus dengan ramahnya.

Waktu kunjungan itu, umat Katolik dari berbagai negara disapa satu per satu dengan berbagai bahasa.

Dalam ajaran Islam, tentu ceramah setiap Jumat diperdengarkan, sebagaimana Kristiani setiap minggu. Namun hadir dalam musim haji di Mekkah, intinya tidak mendengar ceramah tersebut, tetapi mengunjungi Ka’bah.

Dalam literatur Sirah (biografi Nabi Muhammad), Tarikh (Historiografi) dan beberapa riwayat diterangkan bahwa Ka’bah dikembalikan asal muasalnya ke Nabi Ibrahim.

Nabi ini kebetulan juga sudah hadir dalam Perjanjian Lama, Kitab Suci bagi Yahudi, Katolik, dan Protestan. Memang, Al-Quran menarasikan kembali banyak kisah Perjanjian Lama.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com