Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat yang Dulu Ditolak "Banteng", tapi Kini Didekati

Kompas.com - 12/06/2023, 06:35 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berencana bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam waktu dekat. 

Penjajakan pertemuan keduanya pun tengah diatur, diawali dengan pertemuan oleh dua sekretaris jenderal (sekjen) partai, yakni Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Sekjen PDI-P dan Demokrat Bahas Rencana Pertemuan Puan-AHY

Diketahui, baik PDI-P maupun Demokrat, saat ini telah memiliki kandidat masing-masing untuk diusung sebagai bakal calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok yang dipilih PDI-P, sementara Demokrat bersama koalisinya berencana mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Satu hal yang sama, masing-masing kandidat bacapres ini belum memiliki bakal calon wakil presiden (bacawapres), yang membuat bursa masih terbuka lebar.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (kiri) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu (11/6/2023). Dokumen Partai Demokrat Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (kiri) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu (11/6/2023).

“Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini,” tutur Riefky dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Sebagai catatan, hubungan PDI-P dengan Demokrat memang mengalami pasang surut. Terutama, ketika Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk bersaing dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam kontestasi Pilpres 2004 dan 2009 lalu.

Baca juga: Segera Bertemu AHY, Puan Akan Jajaki Koalisi dengan Partai Demokrat

Sejak saat itu, keduanya tidak pernah berada dalam satu koalisi yang sama, baik itu ketika pemerintah dipimpin SBY selama dua periode, maupun pada saat ini ketika Presiden Joko Widodo, yang notabene merupakan kader PDI-P, memimpin untuk dua periode.

Sempat sebut sulit kerja sama

Hampir setahun yang lalu, ketika partai politik mulai menjajaki kerja sama politik dengan partai lain untuk menghadapi Pemilu 2024, Hasto sempat menyampaikan bahwa partainya sulit bekerja sama dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau saya pribadi sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada 23 Juni 20222.

Ia berdalih, PDI-P melihat sikap bathin para pendukung ketika menjajaki koalisi dengan partai lain. Pada saat yang sama, Hasto juga menyinggung soal penyamaran serta rekam sejarah hubungan antar partai.

"(Pemilih PDI-P adalah wong cilik) tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya," ujarnya.

"Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," sambung dia.

Baca juga: Puan Maharani Ungkap Segera Bertemu AHY

Pernyataan Hasto pun sempat mendapat respons keras dari para elite Partai Demokrat. Salah satunya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief.

Menurutnya, tak sepatutnya partai berlambang kepala banteng itu membeda-bedakan sikap dengan parpol lain dalam penjajakan koalisi. Diketahui, pada saat itu, baik Demokrat maupun PDI-P sama-sama belum membangun koalisi dengan partai manapun, meski penjajakan terus dilakukan.

“PDI-P tak mau berkoalisi dengan Demokrat dan PKS tentu bertabrakan dengan apa yang kita bayangkan,” ungkap Andi dalam keterangannya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir di acara relawan ANIES di Senayan, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir di acara relawan ANIES di Senayan, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com