Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelang Identitas dan Sandal Jadi Benda Wajib Jemaah Haji Indonesia di Masjid Nabawi

Kompas.com - 25/05/2023, 14:58 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

MADINAH, KOMPAS.com - Seluruh jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi diingatkan untuk tetap mengenakan gelang identitas untuk memudahkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk menunjukkan tempat penginapan dan mencari keberadaan mereka jika tersasar.

Menurut laporan jurnalis Kompas.com, Reni Susanti, pada Rabu (24/5/2023) kemarin terdapat seorang jemaah haji Indonesia yang tersasar di Masjid Nabawi, Madinah. Sang jemaah haji yang tidak disebutkan identitasnya itu kemudian ditemukan oleh tim PPIH.

"Kemarin ada salah satu jemaah yang tersasar di Masjid Nabawi. Oleh karena itu PPIH Arab Saudi kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak melepaskan gelang identitas yang diberikan PPIH Arab Saudi," kata Reni saat menyampaikan laporan langsung dari Madinah, Arab Saudi, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Kelelahan di Perjalanan, 5 Jemaah Haji Indonesia Dirujuk ke Klinik Madinah

Reni mengatakan, pada gelang itu dituliskan informasi kloter dan asal embarkasi jemaah haji.

Informasi yang tercantum di gelang itu bakal memudahkan petugas yang akan mencarikan tempat menginap dan mencari asal kloter jemaah haji jika terjadi permasalahan.

Wajib bawa alas kaki

Reni melaporkan, PPIH juga terus mengingatkan jemaah haji Indonesia buat selalu membawa sandal jika menuju Masjid Nabawi untuk beribadah.

Selain itu, jemaah haji Indonesia juga diingatkan untuk tidak lupa membawa kantung plastik atau wadah khusus untuk menyimpan sandal yang mereka gunakan ke Masjid Nabawi.

Sandal itu digunakan buat melindungi kaki para jemaah haji dari lantai Masjid Nabawi yang biasanya bersuhu tinggi akibat terpapar terik Matahari dan mengakibatkan telapak kaki melepuh.

"Lantai Masjid Nabawi cukup panas. Jadi misalnya kita memaksakan diri untuk berjalan kaki di atasnya maka kaki akan melepuh," kata Reni.

Baca juga: PPIH Diharapkan Konsisten Laksanakan Program Haji Ramah Lansia

Reni melaporkan, jemaah haji Indonesia kerap menganggap remeh kondisi itu dan nekat berjalan di lantai area Masjid Nabawi yang terpapar sinar Matahari.

"Hal ini biasanya seringkali diabaikan oleh para jemaah. Mereka merasa tidak masalah jalan kaki di atas lantai, tetapi kemudian mereka akan mengalami kaki melepuh. Dan ini sudah banyak terjadi di tahun-tahun sebelumnya," ucap Reni.

(Laporan langsung jurnalis Kompas.com Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com