Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Anggap AHY Lebih Berpeluang Dampingi Anies meski Elektabilitas Sandiaga Uno Lebih Tinggi

Kompas.com - 24/05/2023, 14:31 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menganggap kans Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih besar untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Meskipun demikian, hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas cawapres untuk Anies paling besar diraih oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan angka 13,8 persen.

Sementara itu, AHY berada di urutan ketiga dengan raihan elektoral 10,8 persen untuk mendampingi Anies.

“Tidak berarti Sandiaga Uno lebih besar kansnya (berpasangan dengan Anies),” ujar Andi pada Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Figur Cawapres Potensial Teratas

Alasannya, AHY masih dipertimbangkan oleh responden untuk berpasangan dengan tiga figur capres terkuat, baik Anies, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, Andi menyatakan, AHY juga mempunyai modal yang kuat karena menjabat sebagai ketua umum partai politik (parpol).

“Apalagi Mas AHY punya modal dasar elektabilitas dan memiliki partai, saya kira justru yang paling berpeluang adalah AHY untuk (berpasangan) dengan Pak Anies,” ucap dia.

Ia menekankan, Partai Demokrat tetap berpegang pada data ilmiah dalam menentukan pasangan capres-cawapres.

Andi mengeklaim, dalam berbagai survei selama ini, Anies memiliki peluang menang lebih tinggi jika berpasangan dengan AHY.

Baca juga: Demokrat Minta Jokowi Tak Main Dua Kaki, Seharusnya Netral

“Anies-AHY berpasangan itu kans menangnya ada. Belum tentu menang, tapi kans menangnya ada. Bahkan melebihi pasangan Anies dengan siapa pun, Anies dengan Khofifah, apalagi dengan Sandi,” imbuh dia.

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada Mei 2023, elektabilitas cawapres tertinggi ditempati oleh Sandiaga Uno dengan raihan 11,9 persen.

Posisi kedua diisi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memperoleh elektabilitas 9,3 persen, disusul Ganjar Pranowo yang memperoleh angka 5,2 persen.

Posisi keempat, kelima, dan keenam dihuni Anies Baswedan dengan 4,8 persen, Erick Thohir 4,5 persen, serta AHY dengan 4,1 persen.

Survei yang menyasar 1.200 responden di 38 provinsi ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

Nasional
PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran karena Penyelesaian Sengketa Jurnalistik Dialihkan ke KPI

Nasional
Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Anggota Komisi III: Pansel KPK Harus Paham Persoalan Pemberantasan Korupsi

Nasional
KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

KSAL: Pembangunan Scorpene 7 Tahun, Indonesia Perlu Kapal Selam Interim

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Utamakan Peningkatan Pendidikan daripada Insfrastuktur

Nasional
UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg: Hanya Kebetulan

Nasional
Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Dewan Pers Tolak Revisi UU Penyiaran Karena Melarang Media Investigasi

Nasional
Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Khofifah Mulai Komunikasi dengan PDI-P untuk Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Gerindra Tegaskan Kabinet Belum Dibahas Sama Sekali: Prabowo Masih Kaji Makan Siang Gratis

Nasional
Rapat Paripurna DPR: Pemerintahan Baru Harus Miliki Keleluasaan Susun APBN

Rapat Paripurna DPR: Pemerintahan Baru Harus Miliki Keleluasaan Susun APBN

Nasional
Dasco Sebut Rapat Pleno Revisi UU MK yang Dilakukan Diam-diam Sudah Dapat Izin Pimpinan DPR

Dasco Sebut Rapat Pleno Revisi UU MK yang Dilakukan Diam-diam Sudah Dapat Izin Pimpinan DPR

Nasional
Amankan Pria di Konawe yang Dekati Jokowi, Paspampres: Untuk Hindari Hal Tak Diinginkan

Amankan Pria di Konawe yang Dekati Jokowi, Paspampres: Untuk Hindari Hal Tak Diinginkan

Nasional
12.072 Jemaah Haji dari 30 Kloter Tiba di Madinah

12.072 Jemaah Haji dari 30 Kloter Tiba di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com