Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi: Saat Soeharto Bacakan Pidato Pengunduran Diri di Istana Merdeka

Kompas.com - 21/05/2023, 07:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua puluh lima tahun lalu, tepatnya pada Kamis, 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya.

Pidato yang dibacakannya dari Istana Merdeka, Jakarta, itu menandai berakhirnya kekuasaan Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun.

Selain menyampaikan pengunduran diri secara resmi, Pak Harto-sapaan akrab Soeharto, juga menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden saat itu, BJ Habibie.

Wartawan Harian Kompas, Joseph Osdar menjadi saksi dari peristiwa bersejarah tersebut.

Osdar yang saat itu bertugas meliput di Istana Kepresidenan membagikan pengalamannya saat menyaksikan Presiden Soeharto membacakan pidato terakhir Soeharto.

Baca juga: Yusril Kenang Detik-detik Soeharto Mundur, Orde Baru Runtuh, Berganti Era Reformasi

Menurut Osdar, pada Kamis dini hari, ia mendapat kepastian kabar bahwa Soeharto akan mengundurkan diri.

Informasi menyebutkan bahwa Bapak Pembangunan tersebut akan menyatakan pengunduran dirinya pada Kamis pagi.

Oleh karenanya, pada Kamis pagi-pagi benar, Osdar langsung bergegas menuju Istana Kepresidenan.

"Hari Kamis tanggal 21 itu saya dapat kontak dari Istana bahwa Pak Harto mau mundur. Nah, waktu itu saya cepat-cepat datang," ujar Osdar dalam sesi wawancara khusus dengan Kompas.com pada Senin (15/5/2023).

Saat tiba di Istana, dilihatnya para pejabat sudah berkumpul di Istana Merdeka. Tepatnya, di Ruang Kredensial.

Mereka yang berkumpul antara lain Wakil Presiden BJ Habibie dan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Wiranto.

Para jurnalis Istana juga berkumpul di ruang yang sama. Tak berapa lama kemudian Soeharto masuk ke ruang kredensial.

Baca juga: Ketika Aksi Mahasiswa 1998 di Era Soeharto Dihadapkan dengan Peluru Tajam...

Berpakaian setelan hitam dan memakai peci hitam, Soeharto memakai kacamatanya terlebih dulu sebelum berpidato.

"Nah di situlah, saat itu Pak Harto mengumumkan mundur dan digantikan Pak Habibie," kata Osdar.

Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru.Wikimedia Commons Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru.

Isi pidato pengunduran diri Soeharto

Osdar mengungkapkan, pidato pengunduran diri yang disampaikan Soeharto tepat pukul 09.00 WIB itu tidak terlalu panjang.

Kira-kira hanya perlu waktu 10 menit Soeharto membacakan pidato terakhirnya sebagai Kepala Negara. Berikut ini isi lengkap pidato pengunduran diri Soeharto:

"Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengikuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut, dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi tersebut perlu dilaksanakan secara tertib, damai dan konstitusional demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan nasional, saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII.

Baca juga: Dulu kalau Demo Bawa Foto Soeharto Itu Tabu, Takut Ditembak

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com