Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi: Saat Soeharto Bacakan Pidato Pengunduran Diri di Istana Merdeka

Kompas.com - 21/05/2023, 07:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Menurut Osdar, saat itu ekspresi Pak Harto tetap tenang seperti biasanya.

"Kalau saya lihat, Pak Harto biasa-biasa saja ya. Ya menyampaikan pidato. Setelah pidato, lalu masih menghadiri pelantikan Pak Habibie sebagai Presiden," kata Osdar.

"Pak Habibie dengan gaya khasnya disumpah jabatan. Saat itu, Pak Wiranto sebagai Panglima ABRI juga memberikan pernyataan bahwa akan mendukung pemerintahan baru tapi juga akan melindungi Pak Harto," ujarnya lagi.

Baca juga: Isi Pidato Pengunduran Diri Presiden Soeharto

Usai mundur, Soeharto kembali ke Cendana

Osdar mengungkapkan, usai prosesi pelantikan BJ Habibie selesai, Soeharto meninggalkan Istana Merdeka.

Soeharto langsung pulang ke kediamannya di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, didampingi putrinya Tutut Soeharto.

"Pak Harto keluar dari Istana Merdeka terus pulang sama Mbak Tutut ke Cendana. Saya lihat saat itu tidak ada yang mendampingi. Enggak tahu ya kalau setelahnya," kata Osdar.

Ia menuturkan, pejabat terakhir yang saat itu bersama Soeharto adalah Menteri Sekretaris Negara Saadilah Mursjid. Belakangan, Saadilah dikenal sebagai loyalis Soeharto.

Sementara pergantian kekuasaan telah resmi dilakukan, Osdar mengenang bagaimana perasaan para jurnalis yang meliput saat itu.

Menurut Osdar, usai pidato pengunduran diri Soeharto dibacakan, para jurnalis sempat berpandang-pandangan.

Baca juga: Kala 14 Menteri Mundur Jelang Kejatuhan Soeharto...

Meski sudah lama tahu bahwa rezim Soeharto akan berakhir, para jurnalis tetap masih mencerna apa yang terjadi saat itu.

Terlebih, setelah Soeharto meninggalkan Istana, jurnalis bimbang apakah akan melanjutkan liputan ke kediaman Soeharto di Cendana atau tetap tinggal di Istana Merdeka.

"Saya berencana ke Cendana, tetapi saat itu salah satu rekan wartawan bilang kalau enggak usah ke Cendana. Sebaiknya mengikuti perkembangan di Istana saja," ujar Osdar menirukan usulan rekannya saat itu.

Akhirnya, wartawan Istana pada hari itu tetap berada di Kompleks Istana Kepresidenan untuk menunggu perkembangan selanjutnya.

Para jurnalis pun duduk-duduk di koridor yang berada di dekat Wisma Negara.

Mereka berkumpul sambil mencari informasi siapakah para menteri yang akan dilantik untuk kabinet BJ Habibie keesokan harinya.

"Di situ kita disuruh pergi sama Paspampres. Kita lalu berpindah di ruang pressroom Sekretariat Negara. Karena kita sudah dapat bocoran waktu itu Pak Prabowo (Prabowo Subianto saat itu Pangkostrad) mau datang," kata Osdar.

"Pak Prabowo mau datang ketemu Pak Habibie. Lalu, katanya Gubernur Bank Indonesia saat itu juga mau datang," ujarnya lagi.

Baca juga: Kronologi Pengunduran Diri Presiden Soeharto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com