Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar 34,6 Persen, Prabowo 28,1 Persen, Anies 21,4 Persen

Kompas.com - 15/05/2023, 19:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Charta Politika Indonesia memaparkan temuan terbaru terkait elektabilitas calon presiden (capres). Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di peringkat 1 dan disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adapun pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,82 persen.

Pada kesempatan ini, Charta Politika melakukan wawancara terhadap para responden melalui tatap muka. Survei dilakukan pada 2-7 Mei 2023.

Baca juga: Ganjar dan Prabowo, antara Gaspool dan Tiji Tibeh

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Ganjar saat ini sedang memimpin daftar capres dengan elektabilitas tertinggi.

"Kita masuk terlebih dahulu di elektabilitas 10 nama. Ganjar Pranowo memimpin dengan angka 34,6 persen. Nomor 2 ada Pak Prabowo dengan angka 28,1 persen. Nomor 3 ada Mas Anies dengan angka 21,4 persen," ujar Yunarto dalam jumpa pers virtual, Senin (15/5/2023).

Secara lengkap, survei elektabilitas Charta Politika untuk kandidat capres adalah sebagai berikut:

1. Ganjar Pranowo: 34,6 persen
2. Prabowo Subianto: 28,1 persen
3. Anies Baswedan: 21,4 persen
4. Ridwan Kamil: 4,8 persen
5. Sandiaga Uno: 1,5 persen
6. Erick Thohir: 1,3 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 0,9 persen
8. Airlangga Hartarto: 0,7 persen
9. Khofifah Indar Parawansa: 0,5 persen
10. Puan Maharani: 0,4 persen.

 

Baca juga: Musra dan Manuver Jokowi sebagai King Maker Terkuat

Yunarto menegaskan pertarungan pada Pilpres 2024 kali ini hanya akan berkutat pada tiga teratas, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Pasalnya, kata dia, posisi capres yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam 2 tahun terakhir tidak banyak berubah.

"Dari sini makin tergambarkan pertarungan sulit. Kalau kita baca dari konstelasi bottom up, keinginan publik memang tiga orang yang pantas yang masuk ke dalam pertarungan dan membentuk porosnya sendiri adalah Mas Ganjar, Pak Prabowo dan Mas Anies," tuturnya.

"Divisi papan atas ini terlalu jauh dengan peringkat keempat dan kelima dan seterusnya," ucap Yunarto.

 

 

Maka dari itu, Yunarto menyarankan agar nama-nama yang tidak masuk ke dalam tiga besar capres harus 'tahu diri', tidak perlu terlalu ambisius lagi.

Dia menyebut perebutan cawapres kini menjadi lebih menarik.

"Saya pikir dengan sisa waktu 5 bulan menjelang waktu pendaftaran KPU, harusnya mulai berpikir dari dulunya ingin membuat koalisi dengan penuh ambisi, sekarang harus membuat koalisi dengan tahu diri," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com