MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara mendesak Israel dan Palestina mengambil langkah positif untuk bernegosiasi agar tercipta perdamaian.
Desakan ini tercantum dalam Pernyataan Ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). KTT berlangsung dua hari pada 10-11 Mei 2023.
"Kami mendesak kedua belah pihak untuk secara aktif mengambil langkah-langkah yang positif untuk memungkinkan negosiasi dan bekerja sama menuju dimulainya kembali negosiasi untuk mencapai perdamaian abadi," tulis pernyataan tersebut, Kamis (11/5/2023).
Desakan tersebut dimotori karena konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah tidak kunjung usai. ASEAN beranggapan perlu solusi yang adil bagi kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian.
"Kami menegaskan kembali perlunya solusi yang komprehensif, adil, dan berkelanjutan terhadap konflik Israel-Palestina untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah," tulis pernyataan tersebut.
Baca juga: Dipakai Presiden Filipina Saat KTT ASEAN, Ini 4 Fakta Baju Barong
Di sisi lain, ASEAN juga menyatakan mendukung penuh hak sah rakyat Palestina atas negaranya, Palestina yang merdeka.
Oleh karena itu, langkah positif diperlukan agar terwujudkan dia negara yang hidup berdampingan.
"Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai dan aman berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tulis pernyataan itu.
Diketahui, konflik antar kedua negara itu tak kunjung usai meski sudah bertahun-tahun lamanya. Teranyar, Israel melakukan serangan udara ke Gaza pada subuh tadi.
Serangan tersebut menewaskan komandan Jihad Palestina.
Baca juga: Kesimpulan KTT Ke-42 ASEAN: Indonesia Siap Bicara dengan Junta Militer Myanmar
Militer Israel dilaporkan menembaki lebih dari 130 target di Gaza, dan menjadi serangan terberat dalam sembilan bulan terakhir. Jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 24 orang.
Sebelumnya pada Minggu (7/5/2023), pasukan Israel menghancurkan sebuah sekolah dasar Palestina di Tepi Barat yang diduduki dengan alasan masalah keamanan. Tindakan itu menuai teguran dari Uni Eropa yang telah mendanai proyek tersebut.
Uni Eropa mengaku terkejut setelah pasukan Israel tiba di lokasi sekolah saat subuh. Sekolah itu dilaporkan melayani 45 siswa dan terdiri dari lima ruang kelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.