Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Desak Israel-Palestina Negosiasi Capai Perdamaian Abadi

Kompas.com - 11/05/2023, 19:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara mendesak Israel dan Palestina mengambil langkah positif untuk bernegosiasi agar tercipta perdamaian.

Desakan ini tercantum dalam Pernyataan Ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). KTT berlangsung dua hari pada 10-11 Mei 2023.

"Kami mendesak kedua belah pihak untuk secara aktif mengambil langkah-langkah yang positif untuk memungkinkan negosiasi dan bekerja sama menuju dimulainya kembali negosiasi untuk mencapai perdamaian abadi," tulis pernyataan tersebut, Kamis (11/5/2023).

Desakan tersebut dimotori karena konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah tidak kunjung usai. ASEAN beranggapan perlu solusi yang adil bagi kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian.

"Kami menegaskan kembali perlunya solusi yang komprehensif, adil, dan berkelanjutan terhadap konflik Israel-Palestina untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah," tulis pernyataan tersebut.

Baca juga: Dipakai Presiden Filipina Saat KTT ASEAN, Ini 4 Fakta Baju Barong

Di sisi lain, ASEAN juga menyatakan mendukung penuh hak sah rakyat Palestina atas negaranya, Palestina yang merdeka.

Oleh karena itu, langkah positif diperlukan agar terwujudkan dia negara yang hidup berdampingan.

"Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai dan aman berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tulis pernyataan itu.

Diketahui, konflik antar kedua negara itu tak kunjung usai meski sudah bertahun-tahun lamanya. Teranyar, Israel melakukan serangan udara ke Gaza pada subuh tadi.

Serangan tersebut menewaskan komandan Jihad Palestina.

Baca juga: Kesimpulan KTT Ke-42 ASEAN: Indonesia Siap Bicara dengan Junta Militer Myanmar

Militer Israel dilaporkan menembaki lebih dari 130 target di Gaza, dan menjadi serangan terberat dalam sembilan bulan terakhir. Jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 24 orang.

Sebelumnya pada Minggu (7/5/2023), pasukan Israel menghancurkan sebuah sekolah dasar Palestina di Tepi Barat yang diduduki dengan alasan masalah keamanan. Tindakan itu menuai teguran dari Uni Eropa yang telah mendanai proyek tersebut.

Uni Eropa mengaku terkejut setelah pasukan Israel tiba di lokasi sekolah saat subuh. Sekolah itu dilaporkan melayani 45 siswa dan terdiri dari lima ruang kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com