Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Deklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal Lewat KTT

Kompas.com - 11/05/2023, 14:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Seluruh anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat memperkuat penggunaan mata uang lokal di masing-masing negara, untuk mendukung transaksi lintas negara supaya tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, stabil, dan kuat di kawasan.

Hal itu disampaikan dalam deklarasi para pemimpin negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (10/5/2023) kemarin.

Di dalam deklarasi itu disebutkan dorongan untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara di kawasan Asia Tenggara ditujukan untuk mencapai cita-cita Rancangan Ekonomi ASEAN 2025.

Baca juga: Hari Kedua KTT di NTT, Pemimpin ASEAN Kenakan Tenun Songke Asli Manggarai

Tujuan Rancangan Ekonomi ASEAN 2025 adalah menghadirkan sistem perekonomian yang terjalin secara mendalam di antara negara-negara anggotanya, dan mendorong kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, bertumbuh, dan kuat serta memastikan sistem keuangan yang terbuka dan stabil.

"Kami mendeklarasikan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas perbatasan di kawasan dan mendukung pembentukan satuan tugas untuk mendalami pengembangan Kerangka Kerja Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN," demikian isi deklarasi tersebut yang disepakati dalam KTT ke-42 ASEAN.

Dalam deklarasi itu juga disampaikan seluruh negara ASEAN mendukung kemajuan dan kerja sama dalam hal keterkaitan transaksi keuangan di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Terhipnotisnya Kepala Negara Peserta KTT ASEAN dengan Pesona Alam Labuan Bajo: Romantis dan Spektakuler

Selain itu, mereka juga sepakat untuk memfasilitasi mekanisme interoperabilitas atau saling berinteraksi di antara sistem transaksi lintas batas negara, mengembangkan infrastruktur, mempercepat penggunaan sistem pembayaran digital, memperdalam kerja sama sistem keuangan, meningkatkan sumber daya manusia, memperkuat keamanan siber, dan hal-hal lain yang terkait.

"Kami mendukung kerja sama untuk mempromosikan transaksi dengan mata uang lokal dan peran lembaga sektor keuangan untuk menekan tingkat kerentanan kawasan dari faktor luar, mendukung pembentukan mekanisme penetapan harga yang efisien, meningkatkan infrastruktur pasar modal, dan menekan biaya atas transaksi lintas batas," lanjut isi deklarasi itu.

Baca juga: Di Balik Layar Kejutan Jokowi untuk Pemimpin Negara di KTT ASEAN

Di dalam deklarasi itu juga disebutkan seluruh menteri keuangan dan kepala bank sentral di negara-negara anggota ASEAN diminta untuk mengawasi penerapan dan perkembangan konektifitas mekanisme transaksi regional, serta terus mengembangkan Kerangka Kerja Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN, sambil terus berkoordinasi erat dengan lembaga lain yang terkait.

Deklarasi itu diteken oleh seluruh negara anggota ASEAN yang hadir dalam KTT, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Meski tidak diundang dalam KTT ASEAN tahun ini, Myanmar tetap dicantumkan dalam dokumen deklarasi itu.

Baca juga: Semua Anggota ASEAN Sepakat Perangi Perdagangan Orang di Kawasan

Sedangkan Timor Leste belum dimasukkan ke dalam dokumen deklarasi karena baru menjadi anggota penuh ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com