Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Diusung Jadi Capres, Mampukah PDI-P Pulihkan Elektabilitasnya?

Kompas.com - 22/04/2023, 04:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan elektabilitas Ganjar Pranowo kini menjadi sorotan setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi mengusung kadernya yang juga Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

PDI-P sebagai tempat bernaung Ganjar memiliki peran penting buat kembali mengerek elektabilitas sang bakal capres yang menurun akibat polemik pembatalan tuan rumah Piala Dunia U20.

Deklarasi mengusung Ganjar menjadi Capres itu disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dalam Rapat ke-140 Dewan Pimpinan Pusat PDI-P di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Pengumuman Ganjar sebagai capres juga disampaikan bertepatan pada Hari Kartini.

Baca juga: PDI-P Usung Ganjar Jadi Capres, Sandiaga Uno: Kita Ucapkan Selamat

Beberapa pengamat politik sudah memperkirakan PDI-P memang bakal mengusung Ganjar sebagai Capres. Salah satu pertimbangannya adalah soal elektabilitas Ganjar yang paling melejit di antara kader partai berlambang banteng bermoncong putih lainnya.

Di sisi lain, elektabilitas Ganjar disebut-sebut tengah merosot akibat polemik pembatalan perhelatan Piala Dunia U20.

Ganjar merupakan salah satu gubernur yang menolak kehadiran tim nasional Israel pada kompetisi itu.

Kepala daerah lain yang menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 adalah Gubernur Bali I Wayan Koster, yang juga sesama kader PDI-P.

Baca juga: Waktu Pencapresan Ganjar oleh PDI-P Dinilai Tepat, Saat Silaturahmi Lebaran Akan Jadi Buah Bibir

Setelah gelaran Piala Dunia U20 batal, Ganjar dan Koster menjadi sasaran kemarahan penggemar sepak bola dalam negeri. Akun Instagram Ganjar pun diserbu warganet yang kesal dengan sikapnya.

Bahkan salah satu pemain timnas U20 Indonesia, Hokky Caraka, turut menyindir Ganjar, walaupun akhirnya keduanya bertatap muka dan saling memberikan klarifikasi.

Kemelut pembatalan Piala Dunia U20 itu turut berimbas terhadap elektabilitas Ganjar yang disebut-sebut merosot.

Padahal dalam beberapa hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei sejak 2022 lalu, elektabilitas Ganjar selalu berkejaran dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sedangkan di sisi lain terdapat mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga bakal bersaing dalam bursa pemilihan presiden 2024 mendatang. Ketiga sosok tokoh politik itu selalu bertengger di urutan 3 besar bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.

Baca juga: BaraJP: Jokowi Dukung Ganjar pada Pemilu 2024

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, dari temuan survei telepon dalam rentang 8 sampai 13 April 2023, dan dibandingkan dengan temuan survei telepon dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada bulan yang sama, menunjukkan tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami kemerosotan.

"Penurunan elektabilitas dari Ganjar mencapai hampir 10 persen apabila dibandingkan dua temuan survei telepon LSI pada Februari dan April," kata Bawono dalam keterangannya yang dikutip Kompas.com, Jumat (21/4/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com