Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Siaga 1, Situasi di Sudan Tidak Membaik Cenderung Terjadi Eskalasi

Kompas.com - 20/04/2023, 15:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut bahwa situasi kondisi di Sudan semakin panas. Jumlah WNI yang dievakuasi pun bertambah, namun belum signifikan karena situasi keamanan yang tak membaik.

"Tim pelindungan WNI dari KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke safe house di KBRI Khartoum. Status keamanan saat ini adalah siaga 1," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers, Kamis (20/4/2023).

"Sampai saat ini, situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi. Berdasarkan data WHO, korban meninggal sudah mencapai 300 orang dan korban luka mencapai lebih dari 3.000 orang," imbuhnya.

Baca juga: Soal Konflik Sudan, Indonesia Berharap Dewan Keamanan PBB Terapkan Jeda Kemanusiaan

Retno menyebut bahwa KBRI Khartoum telah melakukan beberapa upaya untuk melakukan evakuasi WNI menuju safe house dan memberikan bantuan logistik. Namun, upaya ini menemui banyak tantangan karena konflik yang terjadi.

Akan tetapi, Retno memastikan bahwa seluruh staf KBRI dalam keadaan selamat. Begitu pula dengan 1.209 WNI yang tercatat berada di Sudan saat ini. Para WNI mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.

"Beberapa kali wisma Indonesia dan KBRI juga terimbas oleh terus berlangsungnya pertempuran. Perkembangan ini menimbulkan keprihatinan sangat dalam dan kewaspadaan tinggi. KBRI terus melakukan komunikasi dan permintaan pelindungan WNI kepada Kemlu Sudan," jelas Retno.

"Saya juga telah mengirim pesan kepada Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan telepon tapi sampai saat ini belum ditanggapi," lanjutnya.

Baca juga: Konflik di Sudan, Kemenlu Klaim 1.209 WNI Aman dan Sudah Kirim Bantuan

Selagi meminta WNI di Sudan maupun kerabatnya di dalam negeri tetap tenang, Pemerintah Indonesia berharap agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) segera bertindak mengantisipasi pertempuran di Sudan yang semakin panas lewat jeda kemanusiaan.

"Beberapa upaya gencatan senjata belum membuahkan hasil dan kita tahu tanpa jeda kemanusiaan, distribusi bahan pangan dan juga operasional rumah sakit akan terhambat. Kondisi ini dapat menciptakan bencana kemanusiaan yang lebih buruk," ungkap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com