Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas: Pemudik Boleh Istirahat di "Exit Toll", tetapi Tetap Bayar jika Masuk Lagi

Kompas.com - 19/04/2023, 20:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, pemudik dengan kendaraan pribadi diperbolehkan dan diimbau beristirahat lebih lama di "exit toll" jika sudah lelah berkendara saat perjalanan menuju kempung halaman.

Menurut Firman, hal itu untuk mengurangi beban kendaraan dan kepadatan di jalan tol.

Dia mengatakan, pemudik bisa beristirahat dan menikmati kuliner di sekitar "exit toll" kemudian kembali masuk ke jalan tol.

"Kalau masarakat bisa memanfaatkan keluar jalan tol dulu kuliner di lokal ya, mungkin bisa membantu mengurangi beban yang ada. Itu maksudnya. Nanti masuk lagi saja," kata Firman di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: One Way Diberlakukan hingga Tol Bawen, Kemacetan di "exit toll" Diantisipasi

Lebih lanjut, Firman menyebut, saat pemudik yang beristirahat dan keluar di "exit toll" kembali masuk untuk melanjutkan perjalanan, mereka tetap akan membayar biaya tol.

"Ya kalau orang bayar, kan masuk tol memang bayar. Namanya juga jalan tol," ujar Firman.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga mengimbau pemudik bisa beristirahat dengan keluar tol sambil mencicip kuliner di tengah perjalanan.

Imbauan itu disampaikan agar pemudik tidak berlama-lama di rest area jalan tol untuk mencegah penumpukan.

"Pemudik bisa keluar dulu cari tempat nyaman untuk istirahat, juga bisa kuliner," kata Muhadjir kepada Kompas.com.

Berdasarkan penjelasan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang disampaikan Muhadjir, untuk jalur tol dengan sistem tertutup, apabila keluar di tengah perjalanan, tarif tolnya sebesar jalur tol yang sudah ditempuh.

Baca juga: Pemudik Bisa Istirahat di "exit toll" dan Masuk Tol Lagi Secara Gratis, Ini Syaratnya

Kemudian, ketika masuk tol kembali, pengguna jalan tol memang tidak dikenakan biaya lagi.

Namun, mereka dikenakan biaya ketika melakukan tap kartu di pintu keluar tol.

Dia menyatakan, jumlah yang dikeluarkan pengguna jalan sama besarnya, baik yang memilih keluar melalui "exit toll" di tengah perjalanan maupun yang tidak keluar terlebih dahulu.

"Betul (seperti itu). Begitu juga untuk ke arah timur Cikampek Kalikangkung," ucap Muhadjir.

Sebelumnya, imbauan serupa juga disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia memperbolehkan pemudik beristirahat lebih lama di "exit toll" karena terbatasnya jumlah rest area.

Ia meminta agar para pemudik dapat memanfaatkan "exit toll" yang disediakan petugas untuk istirahat lebih lama, seperti tidur.

Polri, kata Sigit, menyiapkan tempat istirahat yang aman selain rest area.

Pemudik dilarang berhenti di bahu jalan, "Exit toll" bisa dimanfaatkan pemudik untuk istirahat. Nanti setelah dari "exit toll" bisa masuk lagi akan diarahkan petugas. Jadi lebih leluasa," kata Sigit, saat ditemui di Jalan Tol Kalikangkung, pada Selasa (18/4/2023) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com