Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Sebut KPP Siap Hadapi Koalisi Besar yang Masih di Awang-awang

Kompas.com - 18/04/2023, 13:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak khawatir berhadapan dengan koalisi besar yang kini masih dijajaki lima partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih, koalisi besar dianggapnya belum terbentuk dan masih berupa penjajakan partai-partai politik.

"Koalisi yang lain masih di awang-awang, ngambang, baik partainya apalagi figurnya. Kita siap lahir batin. Dengan atau tanpa tambahan dukungan," kata Hermawi kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Hermawi mengatakan, KPP justru sudah memastikan diri dibandingkan koalisi yang lain.

Baca juga: Bantah KPP Koalisi Kecil Usai Wacana Koalisi Besar, Nasdem: Jangan Terjebak Terminologi

Misalnya, soal figur calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan.

Begitu pula, syarat pengusungan capres maupun calon wakil presiden (cawapres) yaitu presidential threshold (PT) 20 persen yang diklaim sudah terpenuhi di KPP.

"Ukurannya, PT 20 persen. Kita (KPP) sudah 28 persen," ujar Hermawi.

"Kan, koalisinya sudah pasti, sudah jelas, sudah declare," katanya lagi.

Selain itu, Hermawi mengungkapkan bahwa KPP sudah memulai terlebih dulu menjalankan strategi untuk menghadapi siapa pun partai politik atau koalisi pada Pemilu 2024.

Strategi itu, dari bakal capres Anies yang sudah mulai berkeliling menyapa rakyat.

Baca juga: Tak Yakin Koalisi Besar Terwujud, Pengamat Sebut Tergantung Komposisi Capres-Cawapres

Oleh karena itu semua, Hermawi mengatakan, KPP khawatir tak dengan keberadaan bakal koalisi besar.

"Besar kecil ini kan hanya soal dukungan untuk mendaftar ke KPU. Tidak ada kekhawatiran, kami siap lahir batin," ujarnya kembali menegaskan.

Sebagai informasi, belakangan muncul dinamika politik menyoal penjajakan lima partai politik membentuk koalisi besar.

Lima partai ini adalah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Padahal, Golkar, PAN dan PPP sendiri sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Baca juga: Pengamat Prediksi KPP Face to Face dengan Koalisi Besar pada Pilpres 2024

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com