Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr Hamidah Abdurrachman
Pakar Hukum Pidana

Pakar Hukum Pidana, peneliti, pengamat Kepolisian dan aktivis pelayanan hak-hak perempuan dan anak

Feminiside: Narasi Keadilan yang Hilang (Bagian II - Habis)

Kompas.com - 31/03/2023, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MEMBACA kasus pembunuhan terhadap perempuan mengingatkan kita pada peristiwa yang cukup menghebohkan pada 1986.

Ditje Budiarsih, seorang model kondang asal Bandung, ditemukan telah membeku dalam mobilnya dengan luka tembakan senjata api bersarang di tubuhnya. Hampir sama dengan kasus buruh Marsinah yang tidak terungkap siapa aktor di balik pembunuhan.

Pembunuhan dengan mutilasi adalah tindakan kekerasan sangat kejam dan brutal yang melibatkan penghancuran fisik terhadap korban, seperti memotong, membakar, atau merobek tubuh.

Meskipun tidak ada alasan tunggal yang dapat menjelaskan mengapa seseorang memilih untuk melakukan mutilasi, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pilihan pelaku.

Beberapa alasan mungkin termasuk gangguan mental atau psikologis, seperti gangguan kepribadian, psikosis, atau kecanduan narkoba.

Pelaku melakukan tindakan tersebut karena motivasi seksual atau kekerasan terhadap korban atau motif ekonomi.

Selain itu, pelaku bermaksud menyembunyikan bukti atau identitas korban, mengalihkan perhatian penyelidikan, atau menunjukkan kekuasaan dan kontrol atas korban.

Mutilasi dapat menjadi salah satu tanda atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki gangguan psikopat, kondisi gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya empati, rasa bersalah, dan kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain secara memadai.

Psikopat seringkali memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan atau tindakan kejahatan.

Meskipun tidak semua orang yang melakukan mutilasi adalah psikopat, namun ada kemungkinan bahwa beberapa orang yang melakukan tindakan ini memiliki gangguan kepribadian yang serupa dengan psikopat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap kasus unik dan kompleks, dan alasan pelaku memilih mutilasi mungkin sulit dipahami atau dijelaskan.

Karena itu, diperlukan penyelidikan yang cermat dan komprehensif untuk memahami motif dan perilaku pelaku dalam setiap kasus mutilasi.

Karena pada dasarnya manusia pasti memiliki rasa empati, kasih sayang, disertai rasa takut terhadap kelakuan salah. Ketika seseorang memutuskan untuk membunuh lalu melakukan mutilasi, dapat dipastikan ada yang salah dalam jiwanya.

Beberapa faktor kejiwaan yang dapat menjadi pemicu pembunuhan terhadap perempuan adalah sebagai berikut:

Gangguan kejiwaan. Beberapa gangguan kejiwaan, seperti gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia dapat memengaruhi perilaku seseorang dan membuatnya cenderung melakukan tindakan tidak rasional, termasuk pembunuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com