Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UICI: HMI Bersatu Padu di Belakang Kebenaran dan Diharapkan Ada pada Anies

Kompas.com - 16/03/2023, 21:57 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Insan Cita Indonesia Laode Masihu Kamaluddin mengatakan, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni Mahasiswa Islam (KAHMI) sudah semestinya bersatu padu memperjuangkan kebenaran. Dia mengatakan, kebenaran tersebut ada pada eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara silaturahmi dan dialog kebangsaan lintas tokoh KAHMI di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3/2023). Adapun Anies turut hadir dalam acara tersebut.

"Diharapkan bahwa KAHMI tampil secara konseptual tapi juga tokohnya ada, sehingga dengan demikian, tidak ada alasan bagi anggota KAHMI dan HMI untuk tidak bersatu padu di belakang kebenaran itu," ujar dia.

Baca juga: KAHMI Jaya Siap Dukung Anies sebagai Capres pada Pemilu 2024

Laode mengatakan, kebenaran yang dimaksud adalah fakta adanya generasi baru yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan digitalisasi.

Dia menambahkan, generasi muda saat ini lebih peka terhadap isu kemiskinan dan pendidikan. Sehingga, isu tersebut menjadi penting untuk ditindaklanjuti.

"Nah isu-isu ini menjadi penting, ikut kita lihat Pak Anies sebagai calon presiden, tampaknya ini perlu di-adress, 160 juta (generasi muda), tidak kecil itu diberlangsung Kalau itu dikemukakan dengan baik," imbuh dia.

Kebenaran inilah yang dinilai harus dicarikan solusi oleh para kader KAHMI secara konseptual.

"Dan kebenaran itu diharapkan ada pada Pak Anies, saya pikir itu," kata Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com