JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar irit bicara saat ditanya mengenai rencananya setelah pensiun pada bulan Maret 2023 ini.
Boy juga tidak mau berkomentar banyak mengenai isu yang menyebut dirinya bakal bergabung ke salah satu partai politik setelah purnatugas.
"Saya kan masih anggota Polri aktif jadi belum bisa berbicara," kata Boy saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Boy mengatakan, setelah menjadi purnawirawan, ia hanya akan menjadi masyarakat biasa yang tetap berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra PBB Tiba di Markas PPP
"Saya ya jadi masyarakat biasa setelah pensiun, jadi masyarakat biasa saja yang berbakti kepada bangsa dan negara," kata dia.
Anggota Polri berpangkat komisaris jenderal itu tak mau berandai-andai mengenai kemungkinan jabatannya diperpanjang atau mendapatkan tugas baru di luar BNPT.
Ia hanya menyebutkan bahwa ia akan melaksanakan apapun tugas yang diberikan kepadanya.
"Biarkan pimpinan yang menentukan," ujar Boy.
Seperti diketahui, Boy lahir pada 25 Maret 1965 sehingga akan menginjak usia 58 tahun yang merupakan usia pensiun bagi anggota Polri pada bulan ini.
Baca juga: Golkar Dikabarkan Merapat ke Gerindra-PKB, PPP Sebut Belum Ada Koalisi yang Final
Isu Boy hendak bergabung ke partai politik mengemuka setelah Plt Ketua Umum Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menyebut ada jenderal bintang tiga Polri yang akan bergabung dengan partainya.
Dikutip dari Kompas.id, sosok jenderal polisi itu akan langsung bergabung dengan PPP pada Maret 2023 tetapi Mardiono masih merahasiakan identitasnya.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PPP Yunus Razak menyebutkan, seorang jenderal bintang tiga Polri yang digadang-gadang akan bergabung dengan PPP itu adalah Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar yang saat ini menjabat Kepala BNPT.
Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan karena Boy masih berstatus polisi aktif.
”Kabarnya Pak Boy Rafli Amar, Kepala BNPT, terus digadang-gadang beliau akan bergabung dengan PPP. Tetapi, kepastiannya tentu kembali kepada yang bersangkutan,” ujar Yunus, dikutip dari Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.