Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 7 Maret Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 07/03/2023, 00:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 7 Maret 2023 jatuh pada hari Selasa. Tanggal 7 Maret untuk tahun 2023 ini ditetapkan sebagai Hari Perayaan Dolyatra.

Selain itu, tanggal 7 Maret juga diperingati sebagai hari lain. Berikut peringatan dan perayaan yang jatuh pada tanggal 7 Maret 2023:

Hari Perayaan Dolyatra

Hari Perayaan Dolyatra atau hari doli merupakan hari dimana umat hindu khususnya orang india merayakan festival musim semi dengan saling melemparkan bubuk warna warni. 

Tidak hanya India, negara yang merayakan dolyatra lainnya yakni di Nepal dan Bangladesh. 

Melansir dari situs National Today, tanggal perayaan Dolyatra setiap tahunnya berbeda-beda. Biasanya mengikuti kalender Bengali dan tergantung pada posisi bulan.Untuk tahun ini jatuh pada tanggal 7 Maret. 

Perayaan holi ini juga berlangsung selama 16 hari. Di India, sejumlah kota menggelar festival ini secara besar-besaran seperti di kota Mathura, Vrindavan, Nandagaon, dan Barsana. 

Hari Nama Unik

Hari Nama Unik dikenalkan di Amerika Serikat oleh seorang onomatologi bernama Jerry Hill. Pencetusannya terjadi mulai tahun 1997. 

Hari Nama Unik digelar pada hari Selasa pertama di minggu pertama bulan Maret. Tahun ini jatuh pada tanggal 7 Maret.

Ini adalah hari yang didedikasikan untuk mereka yang memiliki nama unik atau langka. Momentum perayaan ini juga diharapkan memberikan ruang bagi orang-orang dengan nama yang sulit diucapkan. 

Plant Power Day 

Plant Power Day merupakan sebutan perayaan untuk mendorong orang-orang mulai makan sehat dengan mengkonsumsi makanan nabati seperti sayuran, buah dan susu. 

Melansir National Today, Plant Power Day ditetapkan pertama kali pada tahun 2018 oleh perusahaan perusahaan Eropa, Alpro dan situs website resep vegan, BOSH!.

Pola makan nabati sendiri umumnya diketahui sebagai pola makan vegan. Dengan tidak banyak makan hewani namun diganti dengan nabati.

Pada tahun 1980, T. Colin Campbell menciptakan istilah 'pola makan nabati'. Istilah ini mengacu pada pola makan yang rendah lemak, tinggi serat, dan terutama terdiri dari sayuran.

Dengan adanya Plant Power Day diharapkan bisa mendorong orang agar makan lebih banyak pola makan nabati dan makanan nabati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com