Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunker ke Jepang, Wapres Akan Bicara Soal Toleransi Beragama dan Resmikan Masjid Istiqlal

Kompas.com - 06/03/2023, 08:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Osaka dan Kyoto, Jepang, mulai Minggu (5/3/2023) hingga Kamis (9/3/2023).

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, menyebutkan bahwa dalam kunjungan kerja ini, Ma'ruf akan memberikan kuliah umum tentang toleransi beragama di Universitas Kyoto yang disebutnya sebagai universitas terbaik kedua di Jepang.

"Beliau sebagai keynote speaker di Universitas Kyoto, itu adalah universitas terbaik kedua di Jepang. Dan Wakil Presiden akan berbicara mengenai pengalaman Indonesia sebagai negara yang plural yang bisa melaksanakan kehidupan secara damai dalam konteks beragama," kata Masduki dalam siaran pers, dikutip pada Senin (6/3/2023).

Baca juga: Ke Warga Plumpang, Wapres: Kalau Ada Penataan, Nurut Ya Bu...

Ia menuturkan, dalam kuliah umum tersebut, Ma'ruf akan berbagi pengalaman Indonesia dalam menerapkan kehidupan beragama yang damai.

"Kita tahu Jepang adalah negara yang juga sudah sukes melaksanakan kehidupan beragama (dengan) damai dan dengan baik. Dan Indonesia juga punya pengalaman yang sama, dan itulah yang akan disampaikan oleh Wakil Presiden di Universitas Kyoto nanti,” ujar Masduki.

Selain itu, ada sejumlah agenda yang akan dilaksanakan Ma'ruf selama kunjungannya ke Jepang, salah satunya adalah meresmikan Masjid Istiqlal Osaka yang dibangun oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Wapres Usul Depo Pertamina Plumpang Direlokasi agar Lebih Aman

Ma'ruf juga akan mengadakan sejumlah pertemuan untuk membicarakan kerja sama antara Indonesia dan Jepang, khususnya di sektor industri halal serta ekonomi dan keuangan syariah.

"(Akan ada) pembicaraan-pembicaaraan bilateral antara Wakil Presiden sebagai Pemerintah Indonesia dengan beberapa unsur pemerintahan dari Jepang pada kunjungan ini, ke Osaka dan ke Kyoto, di dua tempat itu," kata Masduki.

Tak ketinggalan, Ma'ruf juga akan berdialog dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Osaka dan Kyoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com