Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan "Groundbreaking" PLTA Mentarang Induk, Jokowi: Kita Harapkan 7 Tahun Selesai

Kompas.com - 01/03/2023, 10:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3/2023). Dengan acara groundbreaking ini, maka pengerjaan PLTA Mentarang Induk resmi dimulai.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, groundbreaking PLTA Mentarang Induk secara resmi saya nyatakan dimulai," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Akan Lakukan Groundbreaking PLTA Mentarang Induk Hari Ini

Presiden merasa sangat senang karena pembangunan PLTA tersebut sudah bisa dimulai. Terlebih karena pengerjaan PLTA Mentarang Induk dilakukan oleh konsorsium bersama antara Indonesia dengan Malaysia.

"Menunjukkan bahwa kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik," tutur Jokowi.

"Dan kita harapkan nanti tujuh tahun lagi, tujuh tahun ya selesai? Tujuh tahun akan selesai (dibangun) dan kita harapkan betul-betul memberikan manfaat pada Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dan seluruh rakyat kita Indonesia," tegasnya.

Jokowi menjelaskan, PLTA Malinau terintegrasi dengan kawasan industri hijau di Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang berada di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sehingga, produk-produk hijau dapat dihasilkan dengan dukungan energi hijau.

Baca juga: Jepang Investasi Bendungan dan PLTA, Progres: Masuk Studi Kelayakan

"Produk-produk yang emisi karbonnya rendah, yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif. Karena energinya dari energi hijau dari Sungai Mentarang di Kab Malinau," jelas Jokowi.

Dia melanjutkan, pemerintah berharap PLTA Mentarang Induk bisa segera disambungkan dengan kawasan industri di Bulungan.

"300-an kilometer disambungkan. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Dan membutuhkan anggaran biaya tidak kecil, 2,6 miliar dollar AS, kalau dirupiahkan Rp 40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com