Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Program Unggulan yang Akan Dibahas dalam Rakernas PKS Pekan Depan

Kompas.com - 18/02/2023, 17:55 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan ada beragam unggulan yang akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS yang akan digelar 24-26 Februari 2023.

"Ada beberapa program-program yang disepakati, misalnya ada politik gagasan, ada politik pemberdayaan, ada politik teritorial kewilayahan," ujar Kholid saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (18/2/2023)

Selain itu, kata Kholid, ada juga target pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) PKS beserta turunan dari program unggulan yang telah disebutkan.

Baca juga: Kemungkinan Anies Akan Dideklarasikan PKS sebagai Capres dalam Rakernas Pekan Depan

"Banyak lah turunan-turunannnya dan saya tidak bisa menyampaikan secara detail," tutur dia.

Selain itu, program PKS menyapa, kaderisasi, program pembangunan perempuan dan kepemudaan juga akan dibahas dalam pertemuan tersebut.

Kholid mengatakan, semua program yang akan dibahas bermuara pada satu hal, yaitu pemenangan PKS dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Intinya total football bagaimana untuk pemenanganan 2024, jadi rakernas ini penting sekali untuk PKS karena ini memasuki tahun politik Pemilu, kita betul-betul ingin menyiapkan seluruh elemen kami untuk memenangkan PKS 2024," ujar Kholid.

Baca juga: Jelang Rakernas, PKS Fokus Bahas Program Unggulan untuk Pemilu 2024

Selain program unggulan, Kholid juga berujar tentang kemungkinan deklarasi capres yang akan dilakukan PKS.

Capres yang akan diusung sudah tentu seperti yang diucapkan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Sohibul Iman tempo hari, yakni Anies Baswedan.

Namun dia belum bisa memastikan apakah deklarasi pencapresan Anies akan dilangsungkan sebelum atau saat Rakernas berlangsung.

"Intinya kita meresmikan melalui mekanisme internal sesuai AD ART sehingga deklarasi kepartaian akan segera dilakukan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com