Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jam Diperiksa, Johnny G Plate Dicecar 51 Pertanyaan Terkait Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo

Kompas.com - 14/02/2023, 18:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di kasus pengadaan base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2020-2022.

Pantauan Kompas.com di Gedung Bundar, Kejagung, Jakarta, Selasa (14/2/2023) sekitar pukul 18.01 WIB, Johnny terpantau keluar dari gedung pemeriksaan di Kejagung.

Dalam pemeriksaan hari ini, kurang lebih Johnny diperiksa selama sekitar 10 jam. Menkominfo dicecar sekitar 51 pertanyaan.

"Saya telah memberikan keterangan atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh para penyidik Kejagung Republik Indonesia," ujar Johnny di Kejagung usai pemeriksaan.

Baca juga: Tepis Mundur dari Menkominfo, Johnny Plate Beri Pesan Ini

Ia mengaku telah menjawab secara rinci dan penuh tanggung jawab terhadap pertanyaan yang disampaikan penyidik Kejagung.

Johnny juga menekankan bahwa dirinya siap untuk diperiksa kembali apabila penyidik Kejagung masih membutuhkan keterangan darinya.

"Secara khusus yang terkait tugas fungsi kewenangan sebagai Menkominfo Republik Indonesia," ucapnya.

Adapun Johnny mendatangi lokasi dan diperiksa terkait kasus ini sejak pukul 08.50 WIB.

Saat tiba di lokasi pagi tadi, ia tidak berbicara apapun kepada awak media dan langsung masuk ke gedung pemeriksaan.

Baca juga: Kejagung 2 Kali Periksa Gregorius Alex Plate di Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo

Diketahui, dalam kasus ini ada lima tersangka yang sudah ditetapkan.

Kelima tersangka itu adalah Direktur Utama (Dirut) BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif (AAL), Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali (MA), Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan (IH).

Kemudian, Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galubang Menak (GMS); dan Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020 Yohan Suryanto (YS).

Akibat perbuatan para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com