Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Dunia Pariwisata ASEAN Kembali ke Puncak Kejayaan

Kompas.com - 03/02/2023, 21:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, dunia pariwisata di negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN dapat kembali meraih puncak kejayaannya setelah dihantam pandemi Covid-19 pada 3 tahun terakhir.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka ASEAN Tourism Forum di Kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat (3/2/2023), yang dihadiri oleh menteri pariwisata negara-negara ASEAN.

"Saat ini, kita yakin pariwisata mampu bangkit kembali. Pergerakan pariwisata di wilayah ASEAN kita harapkan bisa mencapai kembali puncak kejayaannya di tahun ini dan masa mendatang," kata Ma'ruf, dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.

Baca juga: ASEAN Tourism Forum 2023 Jadi Kesempatan UMKM Jual Produk Unggulan

Ma'ruf menyebutkan, kawasan ASEAN saat ini berada di garis paling depan dalam pemulihan sektor pariwisata di negara-negara Asia Pasifik.

Mengutip data World Trade Organizations, jumlah kedatangan turis mancanegara di kawasan Asia Pasifik sepanjang Januari-September 2022 naik 11 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ia pun mendorong agar semakin banyak acara-acara berskala internasional yang diselenggarakan di ASEAN.

"Keberhasilan penyelenggaraan event internasional adalah salah satu bukti kesiapan negara ASEAN untuk kembali menjadi magnet bagi wisatawan dunia," kata Ma'ruf.

Baca juga: BERITA FOTO: Jokowi Terima Menlu Negara-negara ASEAN di Istana Negara

Ia mengatakan, kejayaan sektor pariwisata akan menjadi penopang keberhasilan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global yang sesuai dengan tema keketuaan Indonesia di ASEAN.

Ma'ruf mengatakan, pariwisata adalah salah satu sektor yang krusial untuk memulihkan ekonomi karena bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

"Kita menaruh harapan besar, sektor pariwisata akan mengokohkan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, bermartabat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta mampu menjadi penyokong stabilitas perekonomian dunia," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com