Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Imlek, Wapres: Momentum Perkuat Solidaritas Bangsa Indonesia

Kompas.com - 21/01/2023, 11:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili yang akan jatuh pada Minggu (22/1/2023) besok kepada umat Khonghucu dan warga Indonesia yang merayakannya.

"Kepada Saudara-saudaraku umat Khonghucu dan warga bangsa yang merayakan saya ucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2574," kata Ma'ruf dalam keterangan video, Sabtu (21/2/2023).

Ma'ruf mengatakan, tahun baru Imlek hendaknya dirayakan dengan rasa syukur dan semangat untuk terus bangkit dan menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Baca juga: Malam Imlek 2023 di Lampion Pasar Gede, Ada Pementasan dan Pesta Kembang Api

Ia juga menilai, tahun baru Imlek adalah momentum untuk memperkuat solidaritas bangsa Indonesia.

"Semangat perayaan Imlek kiranya senantiasa menjadi momentum bagi segenap bagnsa Indonesia untuk memperkuat solidaritas dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," ujar Ma'ruf.

Ia pun berharap, kerukunan dan persaudaraan bangsa Indonesia selalu dipererat oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Warga Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek pada Minggu (22/1/2023). Berdasarkan perhitungan kalender China, pada 2023 merupakan tahun kelinci air.

Perayaan Imlek di Tanah Air sempat dilarang selama puluhan tahun oleh pemerintahan Orde Baru.

Baca juga: Menengok Persiapan Imlek di Kepala Naga Jakarta, Ramai Pedagang Usai Terpuruk Pandemi

Imlek kembali dapat dirayakan di Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 2000.

Ia mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang perayaan Imlek di depan publik.

Artinya, warga keturunan Tionghoa tak lagi memerlukan izin khusus untuk mengekspresikan secara publik berbagai aspek dari kepercayaan, kebudayaan, dan tradisi asli mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com