Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tak Keberatan AHY Jadi Cawapres Anies dalam Koalisi Perubahan

Kompas.com - 20/01/2023, 16:55 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi mengaku, pihaknya tak keberatan jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) bakal Koalisi Perubahan.

Namun, yang terpenting usulan itu disetujui oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

“Enggak ada masalah. Pokoknya calon yang pas dengan presiden dan kesepakatan kita,” ujar Aboe saat ditemui di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Soal Koalisi Perubahan, Sekjen PKS: Allah yang Putuskan Jadi Atau Tidak

Ia tidak mempermasalahkan jika Demokrat ngotot untuk mengusung AHY sebagai pendamping Anies Baswedan yang menduduki kursi calon presiden (capres).

Sebab, semua usulan, lanjut Aboe, bakal dibahas oleh ketiga parpol yakni PKS, Demokrat, dan Partai Nasdem.

“Enggak apa-apa kok, enggak apa-apa. Kan nanti dimusyawarahkan, semua juga baik, dan positif,” ucapnya.

Di sisi lain, Aboe mengungkapkan bahwa sosok AHY juga dikenal baik oleh kader PKS.

“Baik, bagus. Tinggal masalahnya kombinasi bertiganya harus sepakat semua,” imbuh dia.

Diketahui, PKS sempat mendorong agar figur cawapres bakal Koalisi Perubahan adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Sedangkan Nasdem ingin pendamping Anies juga bukan merupakan kader parpol.

Baca juga: Adang Daradjatun hingga Tifatul Sembiring jadi Dewan Penasihat PKS

Hingga kini, penjajakan Koalisi Perubahan masih berjalan alot.

AHY sempat menyatakan ingin melakukan deklarasi koalisi, jika dilengkapi dengan pengusungan capres-cawapres.

Sedangkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyampaikan, pihaknya hanya mau deklarasi untuk kesepakatan pengusungan Anies sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com